Minggu, 15 Agustus 2010

Live.. And Let It Die..

Akhir - Akhir ini dinews feed facebook saya, saya dapati teman yang membuat status tentang penyesalan - penyesalan terhadap masa lalunya, dengan ungkapan- ungkapan seperti : andai waktu bisa berulang kembali, Seandainya aku tidak salah memilih dan lain sebagainya.

Facebook memang membuat kita terhubung kembali dengan teman - teman lama yang sudah sekian tahun kehilangan kontak. Tak terkecuali dengan mantan - mantan kekasih. Kadang melihat kehidupan mantan melalui status statusnya, atau foto - fotonya, membuat kita menoleh lagi ke masa lalu yang terasa hidup kembali. Apalagi jika si mantan tampak lebih sukses sekarang. Sementara, dalam kenyataan hidup yang sekarang kita jalani, tidak semua keinginan kita bisa terwujud sesuai dengan harapan yang kita citakan. Apalagi saat kita didera masalah dengan pasangan. Romantisme masa lalu menjadi terasa begitu indah. Membuat kita berangan - angan dan berandai - andai. Andai kita tidak begini, atau begitu.

Kita Lupa, bahwa untuk sampai dititik kehidupan kita yang sekarang kita telah melalui sebuah jalan panjang yang berliku. Kita Lupa, bahwa hidup yang kita jalani adalah akibat serangkaian keputusan yang kita anggap terbaik yang kita buat di masa lalu.

Hanya satu hal yang bisa kita lakukan. Lebih banyak bersyukur kepada Tuhan atas kehidupan yang telah dianugerahkan sampai hari ini. Hanya dengan bersyukur kita akan bisa menjalani hidup kita secara ikhlas. kita harus percaya bahwa Apa yang kita miliki sekarang memang yang terbaik yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Tuhan maha Tahu. Apa yang kita anggap baik bagi kita belum tentu baik menurutNya. Hanya Dia yang yang tahu bagaimana akhir perjalanan kita. Maka Kepada Nyalah kita berserah diri.

Biarkan masa lalu tetap menjadi masa lalu. Gak ada apapun yang bisa membuatnya kembali. So, Let Live and let it die... biarkan masa itu berlalu.. Mari Kita hadapi hidup kita yang sebenarnya dengan semangat yang baru.

Minggu, 08 Agustus 2010

Ibu

Saat kupandangi wajah diammu, terasa begitu berartinya dirimu dalam hidupku
Dan... bulir – bulir Air mata ini tak kuasa tuk kuhentikan,
Walaupun aku tahu..
Engkau tidak suka aku menangisi kepergianmu..

Tak banyak kata terucap dalam keseharianmu
Namun, dalam diam emasmu...
Engkau telah banyak mengajariku akan nilai – nilai hidup, Lebih dari kata - kata itu sendiri
Dan marahmu...
Ku Tahu karena rasa sayangmu kepada kami..

Ibu.. Dalam hidupmu.. hanya kami yang engkau jadikan prioritasmu..
Tak pernah engkau memikirkan dirimu sendiri.. hanya kami.. kami dan kami...

Senyummu... laksana tetesan air surga yang sanggup meredam galau di hatiku..
Dan Ketegaranmu... meninggalkan jejak teladan yang ingin aku ikuti..

Terima kasih telah menjadi ibuku..
Maafkan aku bila aku belum cukup berbakti kepadamu... dan Ajari Aku untuk mencintai tanpa syarat.. seperti engkau mencintai Anak – anakmu..


(Untuk Ayah dan ibu yang sangat saya cintai.. semoga Alloh menerima amal ibadahmu.. dan menghapuskan dosa-dosamu.. menempatkanmu di surga terindah disisiNya.. Amien)

Minggu, 27 Juni 2010

Till Death Do Us A Part

Perkawinan adalah sesuatu yang rumit untuk dipahami. Sangat rumit. Bagaimana tidak rumit, jika didalamnya bersatu 2 orang dengan latar belakang keluarga yang berbeda, yang dididik dengan cara berbeda,sehingga menghasilkan individu dengan sifat, karakter, dan pandangan hidup yang berbeda pula.

Kita semua tahu bahwa dalam mengarungi bahtera pernikahan dibutuhkan kesiapan baik mental maupun fisik. Bukan sekedar materi belaka. Namun kadang saat kita sudah menemukan orang yang kita rasa cocok dan kita memutuskan menikah, biasanya kita hanya sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan acara pesta pernikahan kita, dan kita melupakan 1 hal utama : kesiapan mental kita untuk memberikan komitmen penuh atas keputusan kita untuk menikah.

Yaa.. saat sudah sah dinyatakan sebagai suami istri, berarti kita telah mengikatkan diri kita pada komitmen seumur hidup untuk membina keluarga yang sakinah mawadah warrahmah. Komitmen seumur hidup. Bukan sehari, seminggu atau setahun! Saya setuju dengan pernyataan Bondan Winarno bahwa saat kita menikah bukan lagi cinta yang kita bahas didalamnya tapi lebih dari itu, komitmen dulu baru cinta. Komitmen untuk menghargai pasangan, komitmen untuk setia, komitmen untuk selalu selalu bekerja sama membesarkan dan mendidik anak anak, dan komitmen untuk terus menjaga perkawinan sampai akhir hayat.

Untuk itu dibutuhkan banyak kesabaran dan kerjasama suami istri dalam menempuh Jalan perkawinan yang panjang dan sangat berliku. Banyak masalah yang menghampiri, dari masalah materi, mengurus anak, keluarga besar dan sebagainya. Namun semakin kita berhasil melalui suatu masalah semakin kuat ikatan yang terbina antara suami dan istri.

Saat awal pernikahan biasanya kita akan menghadapi masalah yang berkenaan dengan sifat dan karakter pasangan. Karena semua watak asli kita akan keliatan. berbeda saat pacaran, yang kita perlihatkan hanya kebaikan kita saja. Keburukan kita biasanya kita simpan rapat rapat. Disinilah kita mulai belajar. Belajar untuk menerima kekurangan pasangan. Belajar bertoleransi dalam arti yang sebenar – benarnya. Kita tidak bisa menuntut diberi pasangan yang sempurna, karena diri kita juga tidak sempurna. Dan yang pasti kita harus selalu berusaha menjaga komitmen pernikahan kita, sampai maut menjemput.

Selasa, 22 Juni 2010

NYUNGSEP DI GOT

Tadi malam saya dan anak saya mengalami kecelakaan. Motor yang saya kendarai menabrak pagar tetangga dan kami berdua mendarat di got kecil depan rumahnya. Cerita nya seperti ini:

Waktu sudah hampir jam 9 malam, saya mau pergi ke warung saya untuk ngecek bahan – bahan yang mau dibeli esok. Sebenarnya anak saya udah gak mau ikut. namun saat ngeliat saya keluar bawa motor dia mau ikut. Saat saya sudah menghidupkan motor, dan dia sudah duduk manis di jok motor didepan saya, dia minta turun gak mau ikut.bingung kan??? Saya langsung angkat dia untuk turun dari motor kearah kanan, kondisi mesin masih menyala waktu itu, tanpa saya duga tangan kiri anak saya memegang gas dan menariknya. Alhasil motor meloncat dan saya berhasil menahan dengan kaki. Kedua tangan saya memegang anak saya karena kalo saya lepaskan dia akan jatuh di aspal. Saat motor udah berhenti tangan anak saya dengan cepat menarik lagi gas dengan kencang. Saya gak sanggup lagi menahan pake kaki. Yang ada dipikiran saya adalah bagaimana agar anak saya tidak jatuh. Kedua tangan saya terus memegangin dia. Akhirnya motor melaju menabrak pagar tetangga dan nyrempet motor yang parkir didepan rumahnya, dan kami berdua nyungsep di parit depan rumah tetangga yang kotor minta ampun. Saat kedua tangan saya memegang motor, baru saya sadar anak saya udah gak ada dalam pegangan saya lagi. Saya panic dan teriak sekencang kencangnya memanggil suami saya untuk mencari anak saya. Akhirnya setelah motor saya diangkat kami dapati anak saya terduduk di got dibawah motor. Pikiran saya waktu sangat kalut. Takut anak saya terluka parah.karena tertimpa motor. Saat anak saya kami angkat yang dia teriakan pertama adalah : sandal radit manaaaaaa?? .. sandal radith mamaaaaa…..... Oh my God.. saya ketakutan setengah mati, sedang yang dikawatirkan anak saya hanya sandalnya yang hilang. saat kami tuntun pulang ke rumah dia masih saja sibuk mencari cari sandalnya. Segera kami mandikan dia dan kami cek seluruh badannya. Alhamdullillah ya Alloh.. engkau lindungi anak kesayangan kami. tidak terdapat luka di tubuh anak saya yang berarti. Hanya motor kami yang rusak berat.

Beberapa menit setelah kejadian itu saya masih shock, kejadian tersebut berlangsung cepat sekali, saya merasa menyesal karena kurang hati hati, dan menyebabkan anak saya dalam bahaya. Saya masih sangat ketakutan membayangkannya, takut terjadi apa apa dengan anak saya. Namun sebaliknya, anak saya tetap ceria, cerita ngalor ngidul tentang segala hal, nonton filem thomas & friend seperti biasa. Seolah tidak pernah terjadi sesuatu. Hebatnya anak – anak!!
Pelajaran Berharga yang saya dapat : SAAT MENGENDARAI MOTOR BERSAMA ANAK ANAK, JANGAN MENYALAKAN MOTOR SAAT ANDA BERHENTI, LEBIH BAIK MATIKAN SAJA. ANDA TIDAK AKAN PERNAH TAHU APA YANG AKAN TERJADI. BETTER KEEPS SAFE....

Kejadian nyungsep menyungsep di parit bukan baru kali ini saya alami. Saya telah mengalaminya sebanyak 2 kali. Yang Pertama terjadi waktu saya masih single dan saya masih bekerja di daerah jodoh ( salah satu kawasan pertokoan dan perkantoran di batam). Saat itu hujan turun deras sekali. Biasa kalau dibatam, hujan deras sebentar saja air parit langsung meluap. Dari parit yang kecil berubah menjadi sungai yang deras. Saat itu jam makan siang. Hujan sudah berhenti, saya dan teman kerja saya keluar kantor menuju warung tempat makan siang kami. Pas berangkat, jalan menuju rumah makan itu sudah digenangin air. Namun teman saya memilih jalan melompati parit agar tidak terkena genangan air. Teman saya berhasil melewatinya. Akhirnya saya juga ikut ikutan ambil jalan melewati parit. Teman saya bisa, kenapa saya tidak.. begitu pikir saya. Saya ambil ancang ancang dan..... Bruuukkkkk !!! saya gagal. saya terperosok masuk kedalam parit yang meluap karena hujan. Badan saya basah kuyup masuk dalam kubangan. ternyata parit itu cukup dalam, Sakitnya sih enggak seberapa, malunya yang gak tahan.. parit itu terletak dipinggir jalan raya, jadi ada beberapa orang yang lewat dan melihat saya dengan heran. teman saya menunjukan wajah prihatin atas kegagalan saya sambil menahan tawa. Untuk masuk kerja lagi juga gak mungkin dengan kondisi kotor dan basah kuyup. Akhirnya kami telpon sopir kantor untuk mengantar saya pulang ganti baju. Sambil pulang saya berpikir kenapa teman saya berhasil yaaa.. jangan jangan dia bekas atlet lomba lompat jauh. Who knows..
PELAJARAN BERHARGA: JANGAN MENCOBA-COBA MELEWATI PARIT DENGAN CARA MELOMPAT DISAAT HUJAN DERAS DIBATAM. ANDA TIDAK AKAN TAHU BATAS TEPI PARITNYA KARENA SUDAH KELIHATAN SEPERTI SUNGAI YANG DERAS, JIKA ANDA NEKAT, SEBAIKNYA ANDA UDAH BERLATIH OLAH RAGA LOMPAT JAUH SEBELUMNYA!!

Jumat, 30 April 2010

LAST FEW MINUTES

Akhirnya saya dapatkan juga Lagu Grup Band LFM ( Last Few Minute ) setelah sekian lama saya mencarinya. Terima kasih sebesar - besarnya buat yang upload di Internet. Empat jempol saya acungkan!

Group Band LFM ( Last Few Minutes) terbentuk pada tahun 1996, digawangi oleh tiga orang personel: Ari Malibu pada vokal, Ridho Hafiedz (gitar, bas, backing vocal), dan Adam Joswara (gitar). Tapi sayang, band ini nggak berumur panjang. Tak lama setelah album pertama (sekaligus album terakhir)berjudul WAKTU dirilis, band ini bubar.

Menurut saya, lagu – lagu band ini bagus – bagus. Namun tidak banyak orang yang mengenalnya. Teman teman seangkatan saya juga jarang yang mengenal lagu – lagunya. Kurang promosi mungkin. Saya sendiri mengenal lagu ini karena saya suka mendengarkan acara Slowrock Night line di radio SAS FM di surakarta yang mengudara setiap selasa malam. Waktu itu penyiarnya sering memutar lagu ini. Saking sukanya, setiap malam rabu saya selalu berusaha melek dari jam 23.00 - 01.00 dinihari menunggu lagu ini diputar.

Saat saya sudah bekerja, saya menyisihkan bugjet tersendiri untuk kaset- kaset lagu lagu yang saya suka. Kebanyakan lagu – lagu lama seperti Reo Speed Wagon, TOTO, Europe, Van halen, Tommy page, roxette, wind earth & fire dan lain lain. Semuanya saya dapatkan. Namun saya tidak pernah menjumpai kaset album waktu dari LFM ini. Setiap saya tanya ke penjual kasetnya mereka bengong dan tidak pernah tahu bahwa band itu pernah ada. Sampai ke toko kaset loak pun saya tidak menemukannya. Dari kaset album Waktu dari LFM ini yang paling saya suka adalah lagu Rasa dan Januari 15 yang di aransemen oleh Billy J Budihardjo. Aransemen musiknya sama, lagu Rasa liriknya ditulis oleh Mira Lesmana. sedangkan januari 15 adalah versi inggrisnya. lirik - lirik lagu tersebut saya tulis juga di blog ini.

JANUARY 15

By LAST FEW MINUTES

Once again I’m standing in the rain
Still searching for your loving
Knowing you’re not mine still I’m feelin
To keep on this final stand

Tell me baby just what I have to do
To keep holding on and on this only love to you

For a thousand times I try to find a way
In a days and nights to make you come into my life
For a thousand miles I sing this song of love
That I never found for a long long time behind
All my life

Yesterday I thought I really found a love
Now I know it never meant to be
Knowing you’re not there still I’m dreamin
Someday you will be my pride

RASA

By Last Few Minute

Temaram malam jadi hening
Tanpa kehadiranmu
Andai kau paham apa yang kurasa
Sejak kepergianmu

Bintang malam tak lagi bersinar
Sesal yang datang tak mampu terbendung lagi

Bila tersisa sedikit rasa
Izinkan dia menghadirkan cinta kita
Sejuta kata takkan mungkin dapat mengutarakan
Kuingin kau kembali di sini

Maafkan hanya satu kata yang harus kuucapkan
Biarkan pergi cerita yang lalu
Dengar suara hatiku

Selasa, 23 Maret 2010

YOU'VE GOT A FRIEND

by James Taylor

When your down and troubled
And you need a helping hand
And nothing.... nothing is going right.
Close your eyes and think of me
And soon I will be there
To brighten up even your darkest nights.

You just call out my name,
And you know whereever I am
I'll come running baby
To see you again.

Winter, spring , summer, or fall,
All you have to do is call
And I'll be there...
You've got a freind.

If the sky above you
Should turn dark and full of clouds,
And that old north wind should begin to blow,
Keep your head together and call my name out loud,
And soon I will be knocking upon your door.

You just call out my name
and you know where ever I am
I'll come running to see you again.

Winter, Spring, summer or fall
All you got to do is call
And I'll be there
Hey, ain't it good to know that you've got a friend?

People can be so cold.
They'll hurt you and desert you.
Well they'll take your soul if you let them.
but don't you let them.
You just call out my name and you know wherever I am
I'll come running to see you again.

Oh babe, don't you know that,
Winter Spring summer or fall,
all you've got to do is call.
Lord, I'll be there, yes I will.

You've got a friend.
You've got a friend.
Ain't it good to know you've got a friend.
Ain't it good to know you've got a friend.
You've got a friend

(for my best friend in this world..Esha, nita, vika & poer.. missed U all)

Sabtu, 20 Maret 2010

Muriyati

Katanya wanita diciptakan Tuhan dari tulang rusuk pria, yang lemah lembut dan tanpa daya, sehingga ia harus selalu dicintai dan dilindungi. Namun, kenapa wanita ini bisa begitu perkasa? Begitu tegar dan keras hatinya. Adalah seorang Muriyati yang saya kenal disaat saya sedang membutuhkan pembantu rumah tangga karena pembantu saya berhenti mendadak kala itu. Dia adalah seorang TKW yang bekerja dimalaysia. Dikarenakan ijin kerja yang belum selesai, dia transit ke batam menunggu sampai ijin kerjanya bisa keluar.

Saat itu dia dititipkan oleh agennya dirumah kakak saya untuk menginap. Karena saya sedang butuh orang untuk membantu saya dirumah saya minta ijin kakak saya agar Muryati tinggal dirumah saya saja, sampai dia berangkat lagi ke malaysia.

Begitulah awal perkenalan kami, dan cerita ini bermula. Kisah seorang wanita yang menguatkan tekadnya meninggalkan keluarga untuk mencari penghidupan yang lebih baik.

Yati, begitu panggilannya. Dia sudah berkeluarga, dengan 1 orang anak laki-laki, dan 1 orang anak angkat perempuan. Setelah menikah, yati dan suami masih tinggal dirumah mertuanya. Di rumah tersebut tinggal juga adik suaminya. Namun setelah beberapa lama tinggal dirumah mertua, konflik dengan ipar tidak dapat dihindarkan. Hanya satu keinginan yati: punya rumah sendiri. Namun pekerjaan suaminya yang seorang tukang kayu di pabrik meubel hanya pas – pasan untuk membiayai hidup sehari – hari. Dan suaminya pun bukan tipe orang yang ulet yang mau bekerja apa saja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Untuk menabung saja susah, bagaimana mau membangun rumah? Keadaan ini membuat yati berkeinginan untuk menjadi TKW, mencoba mengadu peruntungan di negri malaysia. Memang, di daerah asalnya banyak wanita yang bekerja keluar negri. Ada yang berhasil, ada pula yang gagal. Kakak kandung yati juga seorang TKI yang bekerja di singapura.

Dengan ijin suaminya, dan berbekal tekad serta keinginan untuk membangun rumah, Yati mendaftar ke agen TKI. Setelah menunggu beberapa bulan akhirnya ijin kerjanya bisa keluar, dan dia menandatangani kontrak 2 tahun untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah keluarga di Ipoh Malaysia, mengurus rumah tangga dengan 5 orang anak, dengan gaji 500 ringgit perbulan. Dua tahun berlalu, yati pulang membawa uang lebih dari 25 juta rupiah. Dengan uang itu dia berhasil membangun rumah diatas tanah yang diberikan oleh ayahnya. Selama hampir 2 bulan rumah itu selesai. Uang sudah habis, namun dindingnya belum diplester dan lantai masih seadanya, malah dia masih berhutang kepada ayahnya.

Pada saat uangnya habis itu majikan yang dimalaysia menelponnya. Anaknya sakit setelah ditinggal pulang yati beberapa bulan. Yati bilang kepada majikan kalau dia mau kerja lagi dirumah itu. Akhirnya majikannya mengirim uang untuk membeli tiket, agar yati bisa kembali lagi ke malaysia. Sambil menunggu ijin kerjanya keluar, yati masuk ke Malaysia dengan menggunakan ijin kunjungan wisata dengan batas kunjungan selama 1 bulan. Satu bulan berlalu, sementara ijin kerjanya belum selesai juga. Akhirnya dia dibawa majikannya ke thailand dulu, agar ijin kunjungannya ke malaysia bisa diperbarui. Namun setelah 2 bulan ijin kerja tak jua kunjung selesai. Akhirnya yati di pulangkan dulu ke Batam hingga ijin kerjanya bisa keluar.

Di Batam dia bekerja di rumah saya selama kurang lebih 3 bulan. Selama itu dia bekerja dengan hasil sangat memuaskan. Rumah saya bersih, rapi dan anak saya terurus dengan baik. Setelah ijinnya keluar dia pamit ke saya untuk kembali ke Malaysia.

Setelah sampai di malaysia dan bekerja dengan majikannya, dia sering berkirim kabar kepada saya. Hingga pada suatu hari dia bercerita kalau majikannya mengalami kebangkrutan. Gaji yati 5 bulan belum dibayar. Tiap hari ada saja orang datang kerumah majikannya untuk menagih hutang. Dan suami istri itu jadi sering bertengkar. Yati merasa tidak nyaman lagi bekerja disana. Namun dia terikat dengan kontrak kerja selama 2 tahun. Dia berusaha minta ijin kepada majikannya, dan membujuknya agar dia diperbolehkan berhenti dari situ dan mencari majikan lain di malaysia. Namun majikannya selalu diam bila dia menanyakan itu.

Yati ketakutan. Dia cemas apabila dia bekerja, dan menyelesaikan kontrak kerjanya selama 2 tahun dirumah itu, dia takut majikannya tidak sanggup membayar gajinya. Dan kerja keras dia selama itu akan sia sia. Mimpi untuk memperbaiki rumahnya tidak akan terwujud. Dan untuk pulang ke Indonesia dia tidak punya cukup uang. Akhirnya dia nekad. Dia menelpon temannya dan minta tolong dicarikan pekerjaan di tempat lain. Temannya menyanggupi. Kembali dia meminta ijin kepada majikannya, dan memohon agar paspornya diberikan, namun majikannya tetap kukuh tidak mau menyerahkannya. Dengan nekad yati keluar dari rumah itu tanpa pasport dan pergi ke Kuala lumpur untuk menemui temannya yang menjanjikan pekerjaan kepadanya. Akhirnya, dengan bantuan temannya dia bisa bekerja di restoran di Johor dengan gaji RM 1000 per bulan. Hanya dengan dokumen diri berupa fotocopy paspor orang lain yang diganti fotonya, dia bekerja di restoran itu. Tiap hari dia bekerja dengan rasa was was takut kena razia oleh polisi diraja malaysia. Dia jarang keluar dari mess tempat tinggalnya. Rute perjalanan dia hanya dari mess ke tempat kerja saja, tiap hari, selama 4 bulan lebih. Dan selama 4 bulan itu beberapa kali dia ketemu polisi dan saat ditanya paspor tidak bisa menunjukan, dia harus membayar polisi itu sebesar RM 300 . Pemilik restoran tempatnya bekerja juga pernah kena denda karena mempekerjakan dia.

Suatu hari dia mendengar berita bahawa akan diadakan razia Tenaga Kerja Indonesia ilegal secara besar – besaran oleh polisi diraja malaysia, dan dia mendengar bahwa kali ini razia tidak hanya dilakukan di tempat- tempat umum dan restoran, tapi juga dari rumah ke rumah dan itu membuat dia panik. Dia takut tertangkap, dan takut dengan hukuman cambuk yang berlaku disana. Dia menelpon saya dengan panik saat itu. Saya menyarankan dia untuk pulang saja ke batam, saya berjanji akan memberikan tumpangan kepadanya dan mencarikan pekerjaan bila dia sudah dibatam, bila dia tidak bisa pulang, saya suruh dia ke KBRI agar bisa dibantu dipulangkan.

Akhirnya saya dapat kabar lagi dari dia, bahwa dia akan pulang ke Batam. Dia sudah membayar biaya sebesar RM 600 kepada orang yang menjanjikan akan mengantarnya ke batam. Mahal sekali pikir saya. Sementara dengan jalur legal, untuk sampai ke Johor kita hanya keluar biaya 200 ribuan saja. Saya menyangka waktu itu dia akan naik kapal dari pelabuhan johor bahru. Ternyata tidak. Dia berangkat dari pelabuhan tikus(pelabuhan ilegal), berangkat jam 12 malam, dengan naik perahu pompong yaitu perahu yang biasanya digunakan untuk menyeberangi pulau-pulau dengan jarak dekat. Tengah malam buta, tanpa pelampung, tanpa atap, menerjang kuatnya ombak pasang dan angin laut. Didalam perahu pompong itu lebih dari 30 orang berdesak – desakan, berjalan dengan takut dan rasa was - was kalau - kalau tertangkap patroli polisi laut. Bahkan ada juga seorang bayi yang menangis sepanjang jalan di heningnya malam.

Alhamdulillah dia bisa sampai dengan selamat di Batam pada jam sekitar jam 1 dini hari. Dia menginap dirumah di kenalan teman saya semalam. Esok harinya dia diantar teman saya sampai kerumah.

Setelah beberapa hari dirumah saya, saya tanya dia apakah mau pulang dulu untuk ketemu keluarga, atau mau cari kerja di batam. Dia bilang dia mau kerja dulu di batam. Dia tidak mau pulang karena dia masih punya tanggungan hutang dengan orang tuanya. Sebelum dia bisa membayar hutang kepada orang tuanya dia tidak mau pulang. Padahal saya pernah mendengar dia ditelpon ayahnya. Ayahnya bilang dia tidak perlu membayar hutangnya, dan menyuruhnya pulang saja. Namun yati tetap kukuh dengan pendiriannya. Saya berjanji akan memberinya lapangan kerja dengan membuka usaha warung makanan disekitar kompleks kami. Semoga Alloh meridhoi niat saya, dan usaha kami bisa terwujud dan maju.

Bertemu dengan yati membuat saya merasa beruntung, dan lebih bersyukur dengan kehidupan yang saya jalani. Diluar sana masih banyak orang-orang yang kurang beruntung. Jauh dari keluarga, menempuh banyak rintangan dan masalah hanya untuk mewujudkan keinginan yang sederhana. Mendengar ceritanya, dan melihat kekukuhan dan ketegarannya dalam menjalani hidup membuat saya banyak belajar darinya. Mbak Yati, semoga kelak kamu bisa mewujudkan semua keinginanmu.. Amien.