tag:blogger.com,1999:blog-66850428450591869582024-03-13T11:34:18.734-07:00Titik nolWelcome to My Words...Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-61431842733562614512011-12-01T01:18:00.001-08:002011-12-01T20:39:32.496-08:00Never Give Up On Your DreamsAnda percaya bahwa keberhasilan bisa berawal dari mimpi?? Saya percaya. Semua kecanggihan teknologi saat ini, semua berasal dari mimpi dan imaginasi para kreatornya. Para motivator ulung senantiasa menggembar - gemborkan tentang pentingnya mimpi dalam keberhasilan seseorang. Everything begin from a dream, katanya. <br />
<br />
Saya bukan seorang motivator, saya hanya ingin berbagi tentang pengalaman saya sehingga saya yakin akan kekuatan mimpi / keinginan. Berawal saat kantor saya mengadakan semacam seminar motivasi dan pengembangan diri untuk karyawannya di akhir tahun 2009 kemarin. Saat Session terakhir pembicara mengajak peserta untuk diam, sambil memejamkan mata dan membayangkan benda atau keinginan terbesar, yang ingin kita wujudkan tahun depan. Saat yang terbayang dalam imajinasi saya adalah sebuah mobil. Yaa.. saya ingin membeli sebuah mobil tahun depan, itu keinginan saya. <br />
<br />
Padahal saat itu kami tidak mempunyai tabungan yang cukup untuk membeli sebuah mobil. Namun keinginan mempunyai mobil sangat kuat. Kamipun mulai menabung untuk tujuan ini. Sedikit demi sedikit. Alhamdullilah di tahun itu rejeki kami lumayan. Suami saya menang lomba menulis beberapa kali di tingkat nasional. Dan hadiahnya cukup lumayan untuk menambah tabungan. Pada akhir puasa tahun kemarin kebetulan sekali kakak saya mau menjual mobilnya karena ingin ganti dengan mobil yang lebih bagus. <br />
<br />
Akhirnya, saya membuat negoisasi dengan kakak untuk menjual mobil itu dengan bugjet saya tanpa merugikan dia. Dengan mengambil tabungan kami yang terkumpul, kami bisa membayar mobil dengan cash, dan mobil itu menjadi milik kami. Saya masih kagum bagaimana itu terjadi. Padahal di awal tahun saya tidak punya uang sama sekali. dan kalau dihitung hitung secara matematika dengan menyisihkan sekian persen dari pendapatan kami juga belum cukup untuk membeli mobil di akhir tahun. Saya mempelajari satu hal dari kejadian tersebut, saat kita menginginkan sesuatu dengan sangat, secara otomatis semua upaya kita akan fokus ke arah tersebut, baik usaha kita dalam hal upaya mencari rejeki, maupun usaha dalam bentuk doa. Dan Tuhan mengabulkan doa umatnya yang meminta dengan sungguh sungguh.<br />
<br />
Hal ini juga terjadi dengan teman akrab saya, saat kami baru lulus dan mulai kerja, teman saya cerita tentang mimpi dan keinginannya melalui surat suratnya( waktu itu karena berpisah pulau kami rajin berkirim kabar melalui surat ), bahwa suatu saat nanti dia ingin kerja dikawasan sudirman ( kawasan perkantoran elit di jakarta ), selalu rapi dan wangi, dan bisa traveling keliling dunia. Dan sekarang mimpi itu sudah menjadi kenyataan. Dia berkantor di tempat elit, dengan posisi yang sudah bagus, dan sekarang dia sering bepergian keluar negeri untuk urusan bisnis dikantornya. Dan saya yakin dia mendapatkan itu dengan kerja keras dan loyalitas yang tinggi. Jatuh bangun menghadapi kerasnya persaingan kerja di jakarta, dan tetap bertahan walaupun saat itu perusahaan mengalami pasang surut karena krisis. Dan dia berhasil mewujudkan mimpinya. <br />
<br />
Jadi, jangan pernah takut bermimpi, dengan mimpi kita akan menjadi pribadi yang lebih hidup, lebih kreatif dan lebih tangguh. Dan saat kita sudah menemukan mimpi kita, pupuk dan peliharalah, dengan kerja keras dan doa, Insya Alloh kelak mimpi kita akan menjadi kenyataan. <br />Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-46731763177075643042011-11-17T20:59:00.001-08:002011-11-30T20:09:31.783-08:00Stupid StoryPernahkah anda mengalami kisah yang membuat ada malu? teman akrab saya menyebutnya dengan kisah Botol alias bodoh dan tolol, alias embarassing story alias stupid story. Yang kalau kita ingat kejadian itu kadang membuat kita tertawa sendiri. Saya pernah mengalaminya. Waktu itu saya masih tinggal dengan kakak di wilayah bengkong, mungkin sekitar tahun 2002 ( Waks.. udah 9 tahun juga... feel very Old now.. ), begini ceritanya..<br />
<br />
Sore itu saya baru pulang dari tempat kerja saya di daerah jodoh. Saat saya keluar langit sudah menghitam karena mendung. Saya bergegas ke tepi jalan besar untuk mencari taxi yang menuju kearah bengkong. Pada tahun itu taxi masih jarang yang beroperasi, angkutan umum seperti carry atau metrotrans belum ada. Taxi jurusan ini pun banyak yang sudah jelek namun masih beroperasi. Taxinya juga bukan taxi yang menggunakan argometer sebagai dasar pengenaan biaya, tapi taxi yang penumpangnya beramai ramai atau disebut taxi ketengan. Biaya untuk menempuh jarak dari jodoh ke bengkong waktu itu masih Rp. 3000,- untuk sekali jalan. <br />
<br />
Akhirnya setelah menunggu agak lama , lewatlah taxi jurusab bengkong. Segera saya stop. Waktu itu hujan sudah mulai turun. Saya langsung masuk ke dalam taxi dan mendapat tempat duduk paling depan disamping pak supir. Saat saya sudah didalam Saya liat sopir taxi nya masih muda, berambut agak gondrong, dan dibelakang ada beberapa penumpang, laki laki semua. Hati saya jadi gelisah. Langsung terbayang dibenak saya beberapa kejadian buruk didalam taxi yang beberapa kali terjadi di batam yang sempat saya baca di koran. Iih.. ngeriii... <br />
<br />
Dalam perjalanan pulang Hujan turun semakin deras. Saya lirik tukang taksinya sembari menyelidik. Dari penampilannya memang menimbulkan kecurigaan, dia memakai anting. saya intip penumpang yang duduk di belakang melalui kaca spion. Waduh... semuanya muda muda dan sepertinya bukan orang kantoran. Saya jadi tambah was was dan gelisah. Mata saya menyapu ke seluruh kondisi taksi. Taksi itu memang sudah jelek. Jok nya sudah rusak dan pintu samping kiri jendelanya sudah rusak tidak bisa dinaik atau turunkan lagi. Bagaimana ini.. batin saya dalam hati. Saya coba buka pintu sebelah kiri, untung masih bisa dibuka walau mobil dalam kondisi berjalan. Saya terus berpikir mencari alternatif penyelamatan diri jika mereka ini bukan orang baik-baik. Dan pilihan terakhir adalah lompat dari taksi ini apabila ada bahaya. <br />
<br />
Tiba tiba, saat berada disekitaran batu ampar di jalan yang sepi, Tukang taxi itu berhenti. Dia mengeluarkan kain dan bungkusan berisi serbuk putih. Saya langsung curiga. Terbayang dalam pikiran saya itu adalah serbuk bius. Bagaimana kalo itu benar obat bius?? Aduh bagaimana ini ?? pikir saya dalam hati.. Tanpa bicara tukang taxi itu menaruh serbuk putih itu ke kain. Dan Saat itu juga saya langsung membuka pintu taxi, dan meloncat keluar. Badan saya langsung basah kuyup terkena siraman hujan. Saat saya berada diluar taxi, saya liat tukang taxi itu melap kaca mobil depannya dengan kain lap yang dikasih serbuk putih tadi. Dan dengan heran dia bertanya kepada saya " Lho mba.. kenapa keluar??" , Saya liat kaca mobil bekas lap kain tadi berbuih seperti buih serbuk pembersih. Yakinlah saya bahwa itu bukan obat bius tapi pembersih kaca. Memang, wiper taxi itu sudah tidak berfungsi lagi. kaca depan mobil menjadi buram karena rembesan embun dari hujan deras, sehingga sopir itu harus membersihkannya dengan cara mengelap kaca itu menggunakan kain agar penglihatan kedepan lebih terang. Melihat keadaan aman Langsung saya jawab ke tukang taxi, " Ga Ada apa apa mas..." dan, dengan menebalkan muka sambil menahan malu saya masuk kembali kedalam taxi lagi dengan tubuh basah kuyup. Saya tidak punya alternatif untuk ganti taxi, ditempat taxi itu berhenti sangat susah mendapatkan taxi yang lain, sementara tujuan saya masih jauh, dan hujan diluar masih sangat deras. Wah saya berdosa telah berprasangka buruk kepada supir taxi. Sopir taxi itu tidak bertanya apa apa lagi , dan saya tidak peduli dengan apa yang dipikirkannya, yang penting saya selamat. Sampai di tujuan saya , saya langsung kasih ongkos ke tukang taxi dan bergegas setengah berlari menuju rumah saya sambil berucap Alhamdulillah. <br />
<br />
Mungkin saya terlalu paranoid, dan terlalu banyak menonton film - film action holywood. Tapi saya rasa mencurigai seseorang atau sesuatu yang aneh itu perlu, dan mendengarkan insting kita juga penting. Karena seperti kata bang napi.. kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi juga karena ada kesempatan. So.. Waspadalah... Waspadalah !!Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-18010047950658770862011-11-15T19:20:00.001-08:002011-12-20T19:03:06.512-08:00Buah Mangga " Kiriman " AyahPohon mangga itu ditanam ayahku saat aku masih duduk di pertengahan bangku kuliah. Ditanam di belakang sumur kerek yang sekarang sudah berubah menjadi sumur pompa listrik. Setiap hari ayahku merawat mangga itu dengan sabar. Ditaruhnya kayu kecil untuk menyangga batang pohonnya yang masih rapuh.<br />
<br />
Dulu aku tak pernah memperhatikan pohon mangga itu. Pohon itu tumbuh begitu lambat. Kadang daun daunnya berwarna putih diserang penyakit tanaman. Ayahku selalu sabar mengurusnya, menyirami dan memetik daun daunnya yang rusak diserang hama. <br />
<br />
Saat aku lulus kuliah dan memutuskan untuk merantau ke luar jawa, kuingat ayahku melepas anak bungsunya ini dengan berat. Namun seperti biasa, Ayah tak pernah melarang sesuatu yang sudah jadi keinginanku. Saat itu aku tidak bisa merasakannya. Semangat muda dengan rasa optimis yang meledak ledak membuat aku tidak bisa membaca arti dibalik raut wajah ayahku.<br />
<br />
Setahun aku dirantau, ayah jatuh sakit. Saat aku pulang kerumah dan menjenguknya aku sudah mendapati ayah yang sudah tidak sadarkan diri, dan tidak bisa berbicara lagi. Hatiku begitu hancur melihatnya, ketika aku menggenggam tangannya dan membisikkan padanya bahwa aku sudah datang, aku merasa ayah meremas tanganku. Menandakan bahwa beliau tahu kehadiranku. Beberapa hari setelah itu ayahku meninggal. Saat itulah aku merasakan kepedihan yang luar biasa ditinggal ayahku, rasa penyesalan yang sangat mendalam karena aku merasa belum membahagiakan beliau dan belum bisa membelikan beliau apa yang beliau suka.<br />
<br />
Sepeninggal beliau aku kembali merantau, dan melanjutkan hidupku disini. Dan pohon mangga peninggalan ayahku terus tumbuh subur dan berbuah lebat. Saat aku pulang kerumah untuk menengok ibu sakit, kulihat pohon mangga itu sudah banyak sekali buahnya. Buah yang besar besar tumbuh menggantung di setiap rantingnya. Namun aku belum berkesempatan untuk mencicipinya.<br />
<br />
Hingga beberapa hari kemarin saat Kakakku mengirimkan mangga itu via kargo, kakakku mengirimkan mangga itu karena mengetahui aku sedang hamil anak kedua. Aku sangat senang sekali menerima kiriman itu. Saat aku kupas dan aku makan, rasanya begitu manis, serasa kasih sayang ayahku mengalir dalam setiap gigitannya. Dan itu membuatku sendu.<br />
<br />
<br />
Memang, ayah telah pergi, namun kasih sayangnya masih bisa aku rasakan dari buah mangga yang ditanamnya bertahun yang lalu. Terima Kasih ayah atas buah mangganya, Semoga engkau tahu ku selalu merindukanmu.<br />
<br />
<br />
Note :<br />
Seandainya setiap orang menanam 1 buah pohon saja, betapa beruntungnya anak cucu kita nanti. Bayangkan bumi yang hijau, Udara, tanah dan kandungan air di bumi yang terjaga dan pemanasan global bisa teredam. Bumi kita akan menjadi lebih bersahabat. <br />
<b>Let' s GO GREEN.</b>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-37343057832657289072011-01-28T01:06:00.000-08:002011-02-22T23:07:41.473-08:00A Walk To RememberBayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan di mana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama: Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman, dan Spirit. Dan, kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara. Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi, empat bola lainnya "Keluarga, Kesehatan, Teman, dan Spirit" terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita istimewa.<br /><br />Jangan tetapkan tujuan dan sasaran kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya kita yang mengerti dan dapat merasa "apa yang terbaik untuk kita"<br /><br />Jangan biarkan hidup kita terpuruk di masa lampau atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.<br /><br />Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.<br /><br />Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh yang mengikat kita satu sama lain.<br /><br />Jangan sekali-kali menilai kecantikan dan keindahan dari bentuk luarnya. Karena, kecantikan sejati ada di balik bentuk, kulit, dan warna. Bahwa makna lebih bernilai ketimbang gaya. Dan substansi lebih penting ketimbang penampilan.<br /><br />Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.<br /><br />Jangan berusaha untuk mengunci cinta memasuki hidupmu dengan berkata: "Tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya. Cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin. Dan, cara terbaik agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya "sayap"<br /><br />Janganlah berlari, meskipun hidup tampak sangat cepat, sehingga kita lupa darimana kita berasal dan juga lupa sedang menuju kemana kita.<br /><br />Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.<br /><br />Jangan takut untuk belajar sesuatu, ilmu pengetahuan adalah harta yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani.<br /><br />Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembrono. Karena keduanya tidak mungkin kita ulang kembali jika telah lewat.<br /><br />Hidup bukan pacuan melainkan suatu perjalanan di mana setiap tahap sepanjang jalannya harus dinikmati. Dan akhirnya;MASA LALU adalah SEJARAH, MASA DEPAN merupakan MISTERI, dan SAAT INI adalah KARUNIA. Itulah kenapa dalam Bahasa Inggris saat ini disebut: "Present" . ***<br /><br /><br />( Salah satu tulisan ex pacar, yang menjadi salah satu pertimbangan saya menerimanya menjadi suami. Hope we will be together till death do us apart )Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-81021445169685209412010-08-15T22:35:00.000-07:002010-08-17T22:13:57.971-07:00Live.. And Let It Die..Akhir - Akhir ini dinews feed facebook saya, saya dapati teman yang membuat status tentang penyesalan - penyesalan terhadap masa lalunya, dengan ungkapan- ungkapan seperti : andai waktu bisa berulang kembali, Seandainya aku tidak salah memilih dan lain sebagainya.<br /><br />Facebook memang membuat kita terhubung kembali dengan teman - teman lama yang sudah sekian tahun kehilangan kontak. Tak terkecuali dengan mantan - mantan kekasih. Kadang melihat kehidupan mantan melalui status statusnya, atau foto - fotonya, membuat kita menoleh lagi ke masa lalu yang terasa hidup kembali. Apalagi jika si mantan tampak lebih sukses sekarang. Sementara, dalam kenyataan hidup yang sekarang kita jalani, tidak semua keinginan kita bisa terwujud sesuai dengan harapan yang kita citakan. Apalagi saat kita didera masalah dengan pasangan. Romantisme masa lalu menjadi terasa begitu indah. Membuat kita berangan - angan dan berandai - andai. Andai kita tidak begini, atau begitu. <br /><br />Kita Lupa, bahwa untuk sampai dititik kehidupan kita yang sekarang kita telah melalui sebuah jalan panjang yang berliku. Kita Lupa, bahwa hidup yang kita jalani adalah akibat serangkaian keputusan yang kita anggap terbaik yang kita buat di masa lalu.<br /><br />Hanya satu hal yang bisa kita lakukan. Lebih banyak bersyukur kepada Tuhan atas kehidupan yang telah dianugerahkan sampai hari ini. Hanya dengan bersyukur kita akan bisa menjalani hidup kita secara ikhlas. kita harus percaya bahwa Apa yang kita miliki sekarang memang yang terbaik yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Tuhan maha Tahu. Apa yang kita anggap baik bagi kita belum tentu baik menurutNya. Hanya Dia yang yang tahu bagaimana akhir perjalanan kita. Maka Kepada Nyalah kita berserah diri.<br /><br />Biarkan masa lalu tetap menjadi masa lalu. Gak ada apapun yang bisa membuatnya kembali. So, Let Live and let it die... biarkan masa itu berlalu.. Mari Kita hadapi hidup kita yang sebenarnya dengan semangat yang baru.Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-53752435984893196482010-08-08T22:44:00.000-07:002010-08-09T02:54:17.074-07:00IbuSaat kupandangi wajah diammu, terasa begitu berartinya dirimu dalam hidupku<br />Dan... bulir – bulir Air mata ini tak kuasa tuk kuhentikan, <br />Walaupun aku tahu.. <br />Engkau tidak suka aku menangisi kepergianmu..<br /><br />Tak banyak kata terucap dalam keseharianmu<br />Namun, dalam diam emasmu...<br />Engkau telah banyak mengajariku akan nilai – nilai hidup, Lebih dari kata - kata itu sendiri<br />Dan marahmu... <br />Ku Tahu karena rasa sayangmu kepada kami..<br /><br />Ibu.. Dalam hidupmu.. hanya kami yang engkau jadikan prioritasmu.. <br />Tak pernah engkau memikirkan dirimu sendiri.. hanya kami.. kami dan kami...<br /><br />Senyummu... laksana tetesan air surga yang sanggup meredam galau di hatiku..<br />Dan Ketegaranmu... meninggalkan jejak teladan yang ingin aku ikuti.. <br /><br />Terima kasih telah menjadi ibuku.. <br />Maafkan aku bila aku belum cukup berbakti kepadamu... dan Ajari Aku untuk mencintai tanpa syarat.. seperti engkau mencintai Anak – anakmu..<br /><br /><br />(Untuk Ayah dan ibu yang sangat saya cintai.. semoga Alloh menerima amal ibadahmu.. dan menghapuskan dosa-dosamu.. menempatkanmu di surga terindah disisiNya.. Amien)Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-14382814768929896162010-06-27T06:58:00.000-07:002010-08-08T23:55:07.879-07:00Till Death Do Us A PartPerkawinan adalah sesuatu yang rumit untuk dipahami. Sangat rumit. Bagaimana tidak rumit, jika didalamnya bersatu 2 orang dengan latar belakang keluarga yang berbeda, yang dididik dengan cara berbeda,sehingga menghasilkan individu dengan sifat, karakter, dan pandangan hidup yang berbeda pula.<br /><br />Kita semua tahu bahwa dalam mengarungi bahtera pernikahan dibutuhkan kesiapan baik mental maupun fisik. Bukan sekedar materi belaka. Namun kadang saat kita sudah menemukan orang yang kita rasa cocok dan kita memutuskan menikah, biasanya kita hanya sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan acara pesta pernikahan kita, dan kita melupakan 1 hal utama : kesiapan mental kita untuk memberikan komitmen penuh atas keputusan kita untuk menikah.<br /><br />Yaa.. saat sudah sah dinyatakan sebagai suami istri, berarti kita telah mengikatkan diri kita pada komitmen seumur hidup untuk membina keluarga yang sakinah mawadah warrahmah. Komitmen seumur hidup. Bukan sehari, seminggu atau setahun! Saya setuju dengan pernyataan Bondan Winarno bahwa saat kita menikah bukan lagi cinta yang kita bahas didalamnya tapi lebih dari itu, komitmen dulu baru cinta. Komitmen untuk menghargai pasangan, komitmen untuk setia, komitmen untuk selalu selalu bekerja sama membesarkan dan mendidik anak anak, dan komitmen untuk terus menjaga perkawinan sampai akhir hayat.<br /><br />Untuk itu dibutuhkan banyak kesabaran dan kerjasama suami istri dalam menempuh Jalan perkawinan yang panjang dan sangat berliku. Banyak masalah yang menghampiri, dari masalah materi, mengurus anak, keluarga besar dan sebagainya. Namun semakin kita berhasil melalui suatu masalah semakin kuat ikatan yang terbina antara suami dan istri.<br /><br />Saat awal pernikahan biasanya kita akan menghadapi masalah yang berkenaan dengan sifat dan karakter pasangan. Karena semua watak asli kita akan keliatan. berbeda saat pacaran, yang kita perlihatkan hanya kebaikan kita saja. Keburukan kita biasanya kita simpan rapat rapat. Disinilah kita mulai belajar. Belajar untuk menerima kekurangan pasangan. Belajar bertoleransi dalam arti yang sebenar – benarnya. Kita tidak bisa menuntut diberi pasangan yang sempurna, karena diri kita juga tidak sempurna. Dan yang pasti kita harus selalu berusaha menjaga komitmen pernikahan kita, sampai maut menjemput.Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-86263785530978362672010-06-22T22:13:00.000-07:002010-06-27T07:31:40.002-07:00NYUNGSEP DI GOTTadi malam saya dan anak saya mengalami kecelakaan. Motor yang saya kendarai menabrak pagar tetangga dan kami berdua mendarat di got kecil depan rumahnya. Cerita nya seperti ini: <br /><br />Waktu sudah hampir jam 9 malam, saya mau pergi ke warung saya untuk ngecek bahan – bahan yang mau dibeli esok. Sebenarnya anak saya udah gak mau ikut. namun saat ngeliat saya keluar bawa motor dia mau ikut. Saat saya sudah menghidupkan motor, dan dia sudah duduk manis di jok motor didepan saya, dia minta turun gak mau ikut.bingung kan??? Saya langsung angkat dia untuk turun dari motor kearah kanan, kondisi mesin masih menyala waktu itu, tanpa saya duga tangan kiri anak saya memegang gas dan menariknya. Alhasil motor meloncat dan saya berhasil menahan dengan kaki. Kedua tangan saya memegang anak saya karena kalo saya lepaskan dia akan jatuh di aspal. Saat motor udah berhenti tangan anak saya dengan cepat menarik lagi gas dengan kencang. Saya gak sanggup lagi menahan pake kaki. Yang ada dipikiran saya adalah bagaimana agar anak saya tidak jatuh. Kedua tangan saya terus memegangin dia. Akhirnya motor melaju menabrak pagar tetangga dan nyrempet motor yang parkir didepan rumahnya, dan kami berdua nyungsep di parit depan rumah tetangga yang kotor minta ampun. Saat kedua tangan saya memegang motor, baru saya sadar anak saya udah gak ada dalam pegangan saya lagi. Saya panic dan teriak sekencang kencangnya memanggil suami saya untuk mencari anak saya. Akhirnya setelah motor saya diangkat kami dapati anak saya terduduk di got dibawah motor. Pikiran saya waktu sangat kalut. Takut anak saya terluka parah.karena tertimpa motor. Saat anak saya kami angkat yang dia teriakan pertama adalah : sandal radit manaaaaaa?? .. sandal radith mamaaaaa…..... Oh my God.. saya ketakutan setengah mati, sedang yang dikawatirkan anak saya hanya sandalnya yang hilang. saat kami tuntun pulang ke rumah dia masih saja sibuk mencari cari sandalnya. Segera kami mandikan dia dan kami cek seluruh badannya. Alhamdullillah ya Alloh.. engkau lindungi anak kesayangan kami. tidak terdapat luka di tubuh anak saya yang berarti. Hanya motor kami yang rusak berat.<br /><br />Beberapa menit setelah kejadian itu saya masih shock, kejadian tersebut berlangsung cepat sekali, saya merasa menyesal karena kurang hati hati, dan menyebabkan anak saya dalam bahaya. Saya masih sangat ketakutan membayangkannya, takut terjadi apa apa dengan anak saya. Namun sebaliknya, anak saya tetap ceria, cerita ngalor ngidul tentang segala hal, nonton filem thomas & friend seperti biasa. Seolah tidak pernah terjadi sesuatu. Hebatnya anak – anak!!<br />Pelajaran Berharga yang saya dapat : <span style="font-weight:bold;">SAAT MENGENDARAI MOTOR BERSAMA ANAK ANAK, JANGAN MENYALAKAN MOTOR SAAT ANDA BERHENTI, LEBIH BAIK MATIKAN SAJA. ANDA TIDAK AKAN PERNAH TAHU APA YANG AKAN TERJADI. BETTER KEEPS SAFE....</span><br /><br />Kejadian nyungsep menyungsep di parit bukan baru kali ini saya alami. Saya telah mengalaminya sebanyak 2 kali. Yang Pertama terjadi waktu saya masih single dan saya masih bekerja di daerah jodoh ( salah satu kawasan pertokoan dan perkantoran di batam). Saat itu hujan turun deras sekali. Biasa kalau dibatam, hujan deras sebentar saja air parit langsung meluap. Dari parit yang kecil berubah menjadi sungai yang deras. Saat itu jam makan siang. Hujan sudah berhenti, saya dan teman kerja saya keluar kantor menuju warung tempat makan siang kami. Pas berangkat, jalan menuju rumah makan itu sudah digenangin air. Namun teman saya memilih jalan melompati parit agar tidak terkena genangan air. Teman saya berhasil melewatinya. Akhirnya saya juga ikut ikutan ambil jalan melewati parit. Teman saya bisa, kenapa saya tidak.. begitu pikir saya. Saya ambil ancang ancang dan..... Bruuukkkkk !!! saya gagal. saya terperosok masuk kedalam parit yang meluap karena hujan. Badan saya basah kuyup masuk dalam kubangan. ternyata parit itu cukup dalam, Sakitnya sih enggak seberapa, malunya yang gak tahan.. parit itu terletak dipinggir jalan raya, jadi ada beberapa orang yang lewat dan melihat saya dengan heran. teman saya menunjukan wajah prihatin atas kegagalan saya sambil menahan tawa. Untuk masuk kerja lagi juga gak mungkin dengan kondisi kotor dan basah kuyup. Akhirnya kami telpon sopir kantor untuk mengantar saya pulang ganti baju. Sambil pulang saya berpikir kenapa teman saya berhasil yaaa.. jangan jangan dia bekas atlet lomba lompat jauh. Who knows..<br /><span style="font-weight:bold;">PELAJARAN BERHARGA: JANGAN MENCOBA-COBA MELEWATI PARIT DENGAN CARA MELOMPAT DISAAT HUJAN DERAS DIBATAM. ANDA TIDAK AKAN TAHU BATAS TEPI PARITNYA KARENA SUDAH KELIHATAN SEPERTI SUNGAI YANG DERAS, JIKA ANDA NEKAT, SEBAIKNYA ANDA UDAH BERLATIH OLAH RAGA LOMPAT JAUH SEBELUMNYA!!</span>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-52748016787720904732010-04-30T01:26:00.000-07:002011-11-28T01:32:39.298-08:00LAST FEW MINUTESAkhirnya saya dapatkan juga Lagu Grup Band LFM ( Last Few Minute ) setelah sekian lama saya mencarinya. Terima kasih sebesar - besarnya buat yang upload di Internet. Empat jempol saya acungkan! <br />
<br />
Group Band LFM ( Last Few Minutes) terbentuk pada tahun 1996, digawangi oleh tiga orang personel: Ari Malibu pada vokal, Ridho Hafiedz (gitar, bas, backing vocal), dan Adam Joswara (gitar). Tapi sayang, band ini nggak berumur panjang. Tak lama setelah album pertama (sekaligus album terakhir)berjudul WAKTU dirilis, band ini bubar. <br />
<br />
Menurut saya, lagu – lagu band ini bagus – bagus. Namun tidak banyak orang yang mengenalnya. Teman teman seangkatan saya juga jarang yang mengenal lagu – lagunya. Kurang promosi mungkin. Saya sendiri mengenal lagu ini karena saya suka mendengarkan acara Slowrock Night line di radio SAS FM di surakarta yang mengudara setiap selasa malam. Waktu itu penyiarnya sering memutar lagu ini. Saking sukanya, setiap malam rabu saya selalu berusaha melek dari jam 23.00 - 01.00 dinihari menunggu lagu ini diputar.<br />
<br />
Saat saya sudah bekerja, saya menyisihkan bugjet tersendiri untuk kaset- kaset lagu lagu yang saya suka. Kebanyakan lagu – lagu lama seperti Reo Speed Wagon, TOTO, Europe, Van halen, Tommy page, roxette, wind earth & fire dan lain lain. Semuanya saya dapatkan. Namun saya tidak pernah menjumpai kaset album waktu dari LFM ini. Setiap saya tanya ke penjual kasetnya mereka bengong dan tidak pernah tahu bahwa band itu pernah ada. Sampai ke toko kaset loak pun saya tidak menemukannya. Dari kaset album Waktu dari LFM ini yang paling saya suka adalah lagu Rasa dan Januari 15 yang di aransemen oleh Billy J Budihardjo. Aransemen musiknya sama, lagu Rasa liriknya ditulis oleh Mira Lesmana. sedangkan januari 15 adalah versi inggrisnya. lirik - lirik lagu tersebut saya tulis juga di blog ini.Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-90192577267851916692010-04-30T01:24:00.000-07:002010-04-30T01:25:29.842-07:00JANUARY 15By LAST FEW MINUTES<br /><br />Once again I’m standing in the rain<br />Still searching for your loving<br />Knowing you’re not mine still I’m feelin<br />To keep on this final stand<br /> <br />Tell me baby just what I have to do<br />To keep holding on and on this only love to you<br /> <br />For a thousand times I try to find a way<br />In a days and nights to make you come into my life<br />For a thousand miles I sing this song of love<br />That I never found for a long long time behind<br />All my life<br /> <br />Yesterday I thought I really found a love<br />Now I know it never meant to be<br />Knowing you’re not there still I’m dreamin<br />Someday you will be my prideBundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-75654314962210593902010-04-30T01:22:00.000-07:002010-04-30T01:23:48.850-07:00RASABy Last Few Minute <br /><br />Temaram malam jadi hening<br />Tanpa kehadiranmu<br />Andai kau paham apa yang kurasa<br />Sejak kepergianmu<br /> <br />Bintang malam tak lagi bersinar<br />Sesal yang datang tak mampu terbendung lagi<br /> <br />Bila tersisa sedikit rasa<br />Izinkan dia menghadirkan cinta kita<br />Sejuta kata takkan mungkin dapat mengutarakan<br />Kuingin kau kembali di sini<br /> <br />Maafkan hanya satu kata yang harus kuucapkan<br />Biarkan pergi cerita yang lalu <br />Dengar suara hatikuBundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-71402128253263578252010-03-23T20:36:00.000-07:002010-03-23T21:06:53.881-07:00YOU'VE GOT A FRIENDby James Taylor<br /><br />When your down and troubled<br />And you need a helping hand<br />And nothing.... nothing is going right.<br />Close your eyes and think of me<br />And soon I will be there<br />To brighten up even your darkest nights.<br /><br />You just call out my name,<br />And you know whereever I am<br />I'll come running baby<br />To see you again.<br /><br />Winter, spring , summer, or fall,<br />All you have to do is call<br />And I'll be there...<br />You've got a freind.<br /><br />If the sky above you<br />Should turn dark and full of clouds,<br />And that old north wind should begin to blow,<br />Keep your head together and call my name out loud,<br />And soon I will be knocking upon your door.<br /><br />You just call out my name<br />and you know where ever I am<br />I'll come running to see you again.<br /><br />Winter, Spring, summer or fall<br />All you got to do is call<br />And I'll be there<br />Hey, ain't it good to know that you've got a friend?<br /><br />People can be so cold.<br />They'll hurt you and desert you.<br />Well they'll take your soul if you let them.<br />but don't you let them.<br />You just call out my name and you know wherever I am<br />I'll come running to see you again.<br /><br />Oh babe, don't you know that,<br />Winter Spring summer or fall,<br />all you've got to do is call.<br />Lord, I'll be there, yes I will.<br /><br />You've got a friend.<br />You've got a friend.<br />Ain't it good to know you've got a friend.<br />Ain't it good to know you've got a friend.<br />You've got a friend<br /><br />(for my best friend in this world..Esha, nita, vika & poer.. missed U all)Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-68244550312616230612010-03-20T11:28:00.001-07:002010-03-22T02:38:46.364-07:00Muriyati<p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Katanya wanita diciptakan Tuhan dari tulang rusuk pria, yang lemah lembut dan tanpa daya, sehingga ia harus selalu dicintai dan dilindungi. Namun, kenapa wanita ini bisa begitu perkasa? Begitu tegar dan keras hatinya. Adalah seorang Muriyati yang saya kenal disaat saya sedang membutuhkan pembantu rumah tangga karena pembantu saya berhenti mendadak kala itu. Dia adalah seorang TKW yang bekerja dimalaysia. Dikarenakan ijin kerja yang belum selesai, dia transit ke batam menunggu sampai ijin kerjanya bisa keluar. </p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Saat itu dia dititipkan oleh agennya dirumah kakak saya untuk menginap. Karena saya sedang butuh orang untuk membantu saya dirumah saya minta ijin kakak saya agar Muryati tinggal dirumah saya saja, sampai dia berangkat lagi ke malaysia.</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Begitulah awal perkenalan kami, dan cerita ini bermula. Kisah seorang wanita yang menguatkan tekadnya meninggalkan keluarga untuk mencari penghidupan yang lebih baik.</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in"></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Yati, begitu panggilannya. Dia sudah berkeluarga, dengan 1 orang anak laki-laki, dan 1 orang anak angkat perempuan. Setelah menikah, yati dan suami masih tinggal dirumah mertuanya. Di rumah tersebut tinggal juga adik suaminya. Namun setelah beberapa lama tinggal dirumah mertua, konflik dengan ipar tidak dapat dihindarkan. Hanya satu keinginan yati: punya rumah sendiri. Namun pekerjaan suaminya yang seorang tukang kayu di pabrik meubel hanya pas – pasan untuk membiayai hidup sehari – hari. Dan suaminya pun bukan tipe orang yang ulet yang mau bekerja apa saja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Untuk menabung saja susah, bagaimana mau membangun rumah? Keadaan ini membuat yati berkeinginan untuk menjadi TKW, mencoba mengadu peruntungan di negri malaysia. Memang, di daerah asalnya banyak wanita yang bekerja keluar negri. Ada yang berhasil, ada pula yang gagal. Kakak kandung yati juga seorang TKI yang bekerja di singapura. </p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Dengan ijin suaminya, dan berbekal tekad serta keinginan untuk membangun rumah, Yati mendaftar ke agen TKI. Setelah menunggu beberapa bulan akhirnya ijin kerjanya bisa keluar, dan dia menandatangani kontrak 2 tahun untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah keluarga di Ipoh Malaysia, mengurus rumah tangga dengan 5 orang anak, dengan gaji 500 ringgit perbulan. Dua tahun berlalu, yati pulang membawa uang lebih dari 25 juta rupiah. Dengan uang itu dia berhasil membangun rumah diatas tanah yang diberikan oleh ayahnya. Selama hampir 2 bulan rumah itu selesai. Uang sudah habis, namun dindingnya belum diplester dan lantai masih seadanya, malah dia masih berhutang kepada ayahnya.<br /></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Pada saat uangnya habis itu majikan yang dimalaysia menelponnya. Anaknya sakit setelah ditinggal pulang yati beberapa bulan. Yati bilang kepada majikan kalau dia mau kerja lagi dirumah itu. Akhirnya majikannya mengirim uang untuk membeli tiket, agar yati bisa kembali lagi ke malaysia. Sambil menunggu ijin kerjanya keluar, yati masuk ke Malaysia dengan menggunakan ijin kunjungan wisata dengan batas kunjungan selama 1 bulan. Satu bulan berlalu, sementara ijin kerjanya belum selesai juga. Akhirnya dia dibawa majikannya ke thailand dulu, agar ijin kunjungannya ke malaysia bisa diperbarui. Namun setelah 2 bulan ijin kerja tak jua kunjung selesai. Akhirnya yati di pulangkan dulu ke Batam hingga ijin kerjanya bisa keluar. </p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Di Batam dia bekerja di rumah saya selama kurang lebih 3 bulan. Selama itu dia bekerja dengan hasil sangat memuaskan. Rumah saya bersih, rapi dan anak saya terurus dengan baik. Setelah ijinnya keluar dia pamit ke saya untuk kembali ke Malaysia. </p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Setelah sampai di malaysia dan bekerja dengan majikannya, dia sering berkirim kabar kepada saya. Hingga pada suatu hari dia bercerita kalau majikannya mengalami kebangkrutan. Gaji yati 5 bulan belum dibayar. Tiap hari ada saja orang datang kerumah majikannya untuk menagih hutang. Dan suami istri itu jadi sering bertengkar. Yati merasa tidak nyaman lagi bekerja disana. Namun dia terikat dengan kontrak kerja selama 2 tahun. Dia berusaha minta ijin kepada majikannya, dan membujuknya agar dia diperbolehkan berhenti dari situ dan mencari majikan lain di malaysia. Namun majikannya selalu diam bila dia menanyakan itu.<br /></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Yati ketakutan. Dia cemas apabila dia bekerja, dan menyelesaikan kontrak kerjanya selama 2 tahun dirumah itu, dia takut majikannya tidak sanggup membayar gajinya. Dan kerja keras dia selama itu akan sia sia. Mimpi untuk memperbaiki rumahnya tidak akan terwujud. Dan untuk pulang ke Indonesia dia tidak punya cukup uang. Akhirnya dia nekad. Dia menelpon temannya dan minta tolong dicarikan pekerjaan di tempat lain. Temannya menyanggupi. Kembali dia meminta ijin kepada majikannya, dan memohon agar paspornya diberikan, namun majikannya tetap kukuh tidak mau menyerahkannya. Dengan nekad yati keluar dari rumah itu tanpa pasport dan pergi ke Kuala lumpur untuk menemui temannya yang menjanjikan pekerjaan kepadanya. Akhirnya, dengan bantuan temannya dia bisa bekerja di restoran di Johor dengan gaji RM 1000 per bulan. Hanya dengan dokumen diri berupa fotocopy paspor orang lain yang diganti fotonya, dia bekerja di restoran itu. Tiap hari dia bekerja dengan rasa was was takut kena razia oleh polisi diraja malaysia. Dia jarang keluar dari mess tempat tinggalnya. Rute perjalanan dia hanya dari mess ke tempat kerja saja, tiap hari, selama 4 bulan lebih. Dan selama 4 bulan itu beberapa kali dia ketemu polisi dan saat ditanya paspor tidak bisa menunjukan, dia harus membayar polisi itu sebesar RM 300 . Pemilik restoran tempatnya bekerja juga pernah kena denda karena mempekerjakan dia. </p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Suatu hari dia mendengar berita bahawa akan diadakan razia Tenaga Kerja Indonesia ilegal secara besar – besaran oleh polisi diraja malaysia, dan dia mendengar bahwa kali ini razia tidak hanya dilakukan di tempat- tempat umum dan restoran, tapi juga dari rumah ke rumah dan itu membuat dia panik. Dia takut tertangkap, dan takut dengan hukuman cambuk yang berlaku disana. Dia menelpon saya dengan panik saat itu. Saya menyarankan dia untuk pulang saja ke batam, saya berjanji akan memberikan tumpangan kepadanya dan mencarikan pekerjaan bila dia sudah dibatam, bila dia tidak bisa pulang, saya suruh dia ke KBRI agar bisa dibantu dipulangkan. </p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Akhirnya saya dapat kabar lagi dari dia, bahwa dia akan pulang ke Batam. Dia sudah membayar biaya sebesar RM 600 kepada orang yang menjanjikan akan mengantarnya ke batam. Mahal sekali pikir saya. Sementara dengan jalur legal, untuk sampai ke Johor kita hanya keluar biaya 200 ribuan saja. Saya menyangka waktu itu dia akan naik kapal dari pelabuhan johor bahru. Ternyata tidak. Dia berangkat dari pelabuhan tikus(pelabuhan ilegal), berangkat jam 12 malam, dengan naik perahu pompong yaitu perahu yang biasanya digunakan untuk menyeberangi pulau-pulau dengan jarak dekat. Tengah malam buta, tanpa pelampung, tanpa atap, menerjang kuatnya ombak pasang dan angin laut. Didalam perahu pompong itu lebih dari 30 orang berdesak – desakan, berjalan dengan takut dan rasa was - was kalau - kalau tertangkap patroli polisi laut. Bahkan ada juga seorang bayi yang menangis sepanjang jalan di heningnya malam.</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Alhamdulillah dia bisa sampai dengan selamat di Batam pada jam sekitar jam 1 dini hari. Dia menginap dirumah di kenalan teman saya semalam. Esok harinya dia diantar teman saya sampai kerumah. </p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in"></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Setelah beberapa hari dirumah saya, saya tanya dia apakah mau pulang dulu untuk ketemu keluarga, atau mau cari kerja di batam. Dia bilang dia mau kerja dulu di batam. Dia tidak mau pulang karena dia masih punya tanggungan hutang dengan orang tuanya. Sebelum dia bisa membayar hutang kepada orang tuanya dia tidak mau pulang. Padahal saya pernah mendengar dia ditelpon ayahnya. Ayahnya bilang dia tidak perlu membayar hutangnya, dan menyuruhnya pulang saja. Namun yati tetap kukuh dengan pendiriannya. Saya berjanji akan memberinya lapangan kerja dengan membuka usaha warung makanan disekitar kompleks kami. Semoga Alloh meridhoi niat saya, dan usaha kami bisa terwujud dan maju.</p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0in">Bertemu dengan yati membuat saya merasa beruntung, dan lebih bersyukur dengan kehidupan yang saya jalani. Diluar sana masih banyak orang-orang yang kurang beruntung. Jauh dari keluarga, menempuh banyak rintangan dan masalah hanya untuk mewujudkan keinginan yang sederhana. Mendengar ceritanya, dan melihat kekukuhan dan ketegarannya dalam menjalani hidup membuat saya banyak belajar darinya. Mbak Yati, semoga kelak kamu bisa mewujudkan semua keinginanmu.. Amien. </p>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-27331275631760487482009-03-04T21:55:00.000-08:002009-03-05T00:52:36.292-08:00Cita - Cita...Ku<a href="http://4.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/Sa-MHtxAsXI/AAAAAAAAAEE/D7Au7mXxAbw/s1600-h/pak+polisi.jpg"></a><br /><div><a href="http://1.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/Sa97vEuv6KI/AAAAAAAAAD8/sUcus39whjQ/s1600-h/my+radit+in+act.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5309598534346991778" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 300px; CURSOR: hand; HEIGHT: 400px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/Sa97vEuv6KI/AAAAAAAAAD8/sUcus39whjQ/s400/my+radit+in+act.jpg" border="0" /></a><br /><br /><div><a href="http://3.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/Sa9rNphPHRI/AAAAAAAAAD0/8MGQ_zr45aE/s1600-h/Akpol2.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5309580367920831762" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 300px; CURSOR: hand; HEIGHT: 400px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/Sa9rNphPHRI/AAAAAAAAAD0/8MGQ_zr45aE/s400/Akpol2.jpg" border="0" /></a><br /><br /><div><span style="font-family:arial;">Masih ingatkah anda dengan cita cita masa kecil anda? Apakah cita cita yang umum seperti ingin menjadi dokter, pilot, Insinyur , Polisi ? atau cita cita yang sudah spesifik seperti menjadi seorang programmer computer, auditor, komposer atau pelukis?<br /><br />Cita cita masa kecil saya ingin jadi dokter. Menurut saya waktu itu sepertinya sangat menyenangkan bisa membantu menyembuhkan orang sakit atau melakukan tugas tugas kemanusiaan di tempat yang sedang dirundung kemalangan. Maka dari itu waktu SD saya aktif ikut kegiatan dokter kecil yang ada di sekolah saya. Setelah SMP saya pun aktif di organisasi Palang Merah Remaja. Pernah dalam lomba PMR antar SMP dimana saya dan teman teman yang mewakili Sekolah kami SMP 09 Surakarta, Tim kami mendapat piala. Waktu itu saya sangat bangga bukan kepalang. Lulus SMP saya masuk SMA. Saat penjurusan saya ambil jurusan biology. Namun setelah lulus SMA saat saya mendaftar ujian Sipenmaru, saya tidak jadi ambil jurusan kedokteran. Pertimbangan biaya kuliah di jurusan kedokteran yang besar membuat nyali saya ciut. Sementara orang tua saya sudah tua. Jadilah saya ambil jurusan Accounting saja. Sekarang… saya bekerja di Bagian Personalia. Ehm… Benar benar jauh dari cita cita semula.<br /><br />Sebenarnya, saya hanya ingin membahas tentang pengaruh orang tua dalam mendukung anak mewujudkan cita - cita nya. Saya mempunyai teman yang sangat jago dalam membuat program dan system keuangan. Dia sangat ngerti dengan sesuatu yang berhubungan dengan pemrograman computer. Sekarang dia bekerja di kantor pusat kami di Jakarta. Setiap ada masalah yang menyangkut tentang system program di tempat kami dia yang mengatasi. Saya pernah tanya ke beliau apakah memang dari dulu dia bercita cita menjadi seorang computer programmer. Dia menjawab bahwa jadi programmer computer adalah cita - citanya semenjak kecil. Ayahnya yang seorang dosen selalu mengarah kan dia dengan cara memberikan pemahaman tentang bermacam – macam pekerjaan yang bisa dia tekuni kelak jika dewasa. Ayahnya bilang, perkerjaaaan apapun yang akan dipilih tidak masalah asal kita ahli dibidang tersebut pasti akan dapat meraih sukses. Ayahnya selalu memberi penjelasan panjang lebar tentang hal-hal yang dia tanyakan. Saya sangat kagum dengan cara mendidik seperti itu . Saya pikir bijak sekali orang tuanya.<br /><br />Saya sangat setuju dengan cara mendidik seperti itu. Kadang ada orang tua yang tidak terlalu peduli dengan keinginan dan cita cita anaknya. Yang penting anaknya berada dalam aturan tata krama yang benar. Sementara ada orang tua yang sangat dominan. Anak diharuskan menjadi seseorang yang dia inginkan. Harus menjadi dokter misalnya. Sementara anaknya tidak mempunyai minat kearah itu. Jadilah anak menjadi terkekang dan tumbuh bukan sebagai dirinya sendiri. </span></div><div><span style="font-family:arial;"><br />Menurut saya, apapun cita cita anak kita asalkan baik sebaiknya kita dukung dan kita arahkan. Dengan begitu saat dia akan tumbuh menjadi dirinya sendiri. Dan di saat nanti dia bisa meraih cita cita yang dia inginkan, kita sebagai orang tua pun akan ikut bangga karena bisa mengantarnya meraih kesuksesan hidup</span></div></div></div>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-89881837547159431232009-01-13T21:03:00.000-08:002009-01-13T21:41:39.816-08:00Tuhan Sayang AkuAku bersyukur padamu Tuhan karena sampai dengan detik ini Engkau masih perkenankan aku menghirup udara Mu dengan bebas di negeri yang damai ini, bukan di palestina tempat darah kaum sipil seperti aku bisa mengucur kapan saja saat ini.<br /><br />Aku bersyukur padamu Tuhan, telah Engkau selamatkan ibuku dari serangan jantung yang menderanya, dan beri aku perpanjangan waktu untuk bisa lebih berbakti padanya, mencoba membalas kucuran keringat dan airmata sosok yang telah membesarkan aku itu, walaupun aku tahu jasa itu tidak akan pernah terbalas dengan sepadan.<br /><br />Aku bersyukur padamu Tuhan, telah Engkau bukakan pintu peluang bagiku untuk terbang tinggi mengepakkan sayap ini sebagaimana yang aku inginkan dimimpi mimpiku, namun Kau juga beri aku tambatan hidup berupa anak dan suami yang senantiasa mengingatkanku untuk tetap berpijak ke bumi.<br /><br />Tuhan terima kasih karena tidak pernah melupakanku walaupun Engkau tahu begitu sering aku melupakan Mu. Sayangi Aku Tuhan karena tanpa Kasih Mu aku bukan sesiapa.<br /><br /><br /><span style="font-size:85%;">( Ya Alloh.. hentikanlan serangan Israel terhadap palestina.. kasihanilah anak - anak Palestina korban perang itu... Jadikanlah tempat tinggal mereka sebagai tempat penuh damai seperti surga yang Engkau ciptakan... Amin) </span>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-4392429442414668992008-11-25T20:58:00.000-08:002008-11-26T22:23:55.153-08:00Bersakit sakit dulu, Bersenang - Senang Kemudian<span style="font-family:arial;">Membaca sebuah tulisan di Blog yang saya kunjungi belum lama ini tentang hidup hemat dan tips – tips nya, mengingatkan saya akan buku panduan keuangan pertama yang saya miliki karangan Hendri Hartopo yang berjudul Save Or Sorry. Sebuah buku yang sangat bagus menurut saya yang memberi pemahaman kepada kita tentang cara - cara mengelola keuangan keluarga dengan lebih terencana.<br /><br />Tidak mudah memang untuk mengikuti buku itu 100 persen. Karena memang tidak mudah mengendalikan pengeluaran dan mengerem keinginan untuk belanja. Kadang kalau sudah sampai di supermarket, barang yang tidak kita rencanakan untuk kita beli pun kita masukkan ke keranjang belanja, dan tahu - tahu barang itu sudah kita bayar di kasir.<br /><br />Membedakan keinginan dengan kebutuhan memang sangat penting kita lakukan walaupun saya pribadi masih susah untuk melakukannya. Kadang – kadang uang habis untuk membeli barang barang yang kita inginkan, dan saat tiba masanya barang yang benar benar kita butuhkan habis, kita jadi kelabakan. Dengan membedakan keinginan dan kebutuhan akan membuat pengeluaran kita menjadi lebih terkontrol.<br /><br />Keinginan sifatnya tidak terbatas sementara penghasilan yang kita terima tiap bulan terbatas. Jika kita hanya menuruti keinginan kita bisa - bisa gaji sebulan habis dalam sehari. Dan keuangan kita akan terseok seok sampai dengan penerimaan gaji bulan berikutnya. Ibarat pepatah, bersenang senang dahulu bersakit – sakit kemudian.<br /><br />Pepatah ini mengingatkan dengan salah seorang teman saya, seorang lajang dengan penghasilan lumayan yang cukup untuk menghidupi dirinya sendiri. Orangnya manis, easy going dan tidak kenal takut. Kalau meminjam istilah Majalah Cosmopolitan, dia adalah seorang Fun Fearless Female sejati. Kelemahanya hanya tidak bisa mengendalikan keinginan saja. Terutama keinginan belanja.<br /><br />Dia sangat hoby traveling dan petualangan. Setiap ada promo penerbangan Air Asia dengan tariff murah dia selalu tahu ( Air Asia selalu menjual tiket murah untuk jadwal penerbangan yang dipesan jauh - jauh hari). Dan pasti dia akan memesannya secara online untuk mendapatkan tiket murah tersebut. Sebenarnya hal ini bagus kita lakukan untuk perjalanan yang kita rencanakan. Sayangnya, teman saya hanya mengejar tiket murahnya saja, tapi tidak menabung untuk rencana perjalanan itu. Hingga tiba masanya tiket itu harus dipakai sementara uang dikantong tidak cukup untuk mendanai perjalanan tersebut. Teman saya tetap memakainya karena merasa sayang dengan tiket yang telah terlanjur dibeli dan akan hangus jika tidak digunakan. Akhirnya, kartu kredit digunakan sampai over limit. Malangnya, saat habis masa cutinya dan dia harus kembali bekerja, perusahaannya pindah ke pusat nya didaerah perkebunan yang terpencil. Karena tidak tahan dengan kondisi tempat kerjanya sekarang akhirnya dia mengajukan surat pengunduran diri. Tinggallah dia sekarang dengan kondisi job less dengan tanggungan utang kartu kredit yang harus dibayar.<br /><br />Cerita saya diatas hanya sebuah contoh saja, bahwa keinginan – keinginan kita jika kita kita turuti tanpa pertimbangan keuangan akan membuat kita terjebak dalam kesusahan. Lebih baik bersakit sakit dahulu, baru bersenang – senang kemudian, daripada bersenang – senang dahulu akan tetapi bersakit sakit di kemudian hari. Pada saat kita sehat dan masih mampu bekerja, kita harus berusaha menabung sebagian penghasilan kita agar kelak saat sedang kesulitan keuangan, kita mempunyai cadangan uang untuk dipergunakan. Walaupun untuk itu kita harus menekan keinginan kita. Seperti sabda Nabi Besar Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Pergunakanlah untuk mendapatkan keberuntungan lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya; </span><span style="font-family:arial;">yaitu pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehat sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa datang masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu."<br /><br /><br /><br /></span><span style="font-family:arial;"></span>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-66951967130325421202008-11-11T21:55:00.000-08:002008-11-12T23:52:27.911-08:00Meredam Amarah<a href="http://1.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/SRvb1_tg2gI/AAAAAAAAADs/La_CU1G90a0/s1600-h/cartoon_348.gif"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5268045909821807106" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; WIDTH: 100px; CURSOR: hand; HEIGHT: 120px" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/SRvb1_tg2gI/AAAAAAAAADs/La_CU1G90a0/s400/cartoon_348.gif" border="0" /></a> <span style="font-family:arial;">Mengelola perasaan marah memang tidak mudah. Kadangkala, kejadian sehari hari yang sepelepun bisa menimbulkan rasa marah. Apalagi saat sedang stress, hal sedikit saja yang kurang berkenan di hati, sudah cukup membuat tekanan darah kita melonjak naik dan membuat kita jadi uring - uringan.<br /><br />Sebagai manusia, memiliki rasa marah adalah hal yang wajar. Namun kita harus bisa mengelolanya agar rasa marah kita tidak membuat kita bertindak negative. Banyak hal buruk terjadi jika kita membiarkan diri kita dikuasai amarah. Aura badan jadi panas, gelisah, jantung berdebar – debar dan hidup tidak tenang. Wajah pun jadi cepat tua kalau kita sering marah.<br /><br />Kemarahan memang tidak bisa kita prediksi, datang dan pergi begitu saja. Namun, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meredam emosi kita, misalnya dengan melakukan hal- hal dibawah ini : </span><br /><div align="justify"><ol><li><div align="justify"><span style="font-family:arial;">Memandang masalah dari sudut pandang yang berbeda<br />Saat kita marah cobalah untuk meluangkan waktu lebih banyak untuk menelaah masalah yang kita hadapi dengan logika. agar kita bisa mendapatkan pemecahan masalah yang terbaik untuk semua pihak. </span><br /></div></li><li><div align="justify"><span style="font-family:arial;">Relaks & Kalem<br />Saat sedang datang amarah cobalah untu tarik nafas dalam dalam, regangkan otot otot kita yang sedang menegang. Dan tenangkanlah pikiran kita dengan memikirkan hal hal yang indah indah. Mudah - mudahan rasa marah kita bisa memudar dan emosi kita menjadi lebih stabil. </span></div></li><br /><li><div align="justify"><span style="font-family:arial;">Berwudhu<br />Jika kita seorang muslim, wudhu adalah cara yang paling ampuh untuk melepaskan diri dari rasa marah yang sedang menguasai kita. Sejuknya air wudhu akan membuat pikiran kita menjadi lebih jernih dan perasaan menjadi lebih enteng.</span></div></li></ol></div><p align="justify"><span style="font-family:arial;">Menjadi orang yang penyabar memang tidak mudah, tapi setidaknya kita harus belajar untuk bisa menjadi orang yang lebih sabar. Kemarahan hanya akan membuat kita jauh dari orang orang yang kita sayangi. Dan tidak ada manfaat apapun yang kita dapat jika kita mengumbar amarah, kecuali kehancuran.<br /></span></p>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-87214624482752155832008-11-08T00:48:00.000-08:002008-11-09T22:30:59.121-08:00My Little Angel<a href="http://1.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/SRVSrKrRQCI/AAAAAAAAADM/-fz8xY3VltY/s1600-h/RADITHNEWBORN.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5266206240833355810" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; CURSOR: hand; HEIGHT: 300px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://1.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/SRVSrKrRQCI/AAAAAAAAADM/-fz8xY3VltY/s400/RADITHNEWBORN.jpg" border="0" /></a><em><span style="font-family:courier new;"></span></em><br /><span style="font-family:georgia;"><em><strong>Cepatlah besar matahariku</strong></em><br /></span><div align="justify"><em><strong><span style="font-family:georgia;">Menangis yang keras janganlah ragu</span></strong></em></div><div align="justify"><em><strong><span style="font-family:georgia;">Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku</span></strong></em></div><div align="justify"><em><strong><span style="font-family:georgia;">Doa kami di nadimu………… </span></strong></em></div><div align="justify"><strong><em><span style="font-family:Times New Roman;"></span></em></strong></div><div align="justify"><span style="font-family:arial;"><em><span style="font-family:times new roman;">(<span style="font-size:85%;"> Lyrik lagu Galang Rambu Anaki by Iwan Fals)<br /></span></span></em><br />Bulan november ini anak saya Radithya Wisanggeni Rafarizky genap berusia 2 tahun. Tepatnya tanggal 20 nanti. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Serasa baru kemarin saya melahirkannya. Sekarang dia sudah mulai pintar ngomong, pintar bercanda dan pintar jajan. Setiap ada gerobak jualan yang lewat didepan rumah kami, mulai dari tukang bakso, bubur ayam sampai tukang jual krupuk dan tape, dia langsung berteriak memanggilnya. Dia juga sudah pintar merajuk jika keinginannya tidak kami penuhi.<br /><br />Dulu, waktu pertama kali tahu saya hamil radith, saya sungguh senang sekaligus bingung. Senang karena Tuhan berkenan memberikan anugerah yang tidak ternilai bagi kami, bingung karena sebagai ibu muda yang baru hamil pertama kali dan jauh dari orang tua, saya belum tahu apa – apa yang harus saya lakukan untuk menjaga kehamilan saya dan mempersiapkan kelahirannya. Akhirnya saya lebih banyak browsing di internet tentang masalah kehamilan dan pertumbuhan bayi. Dan setiap kali ke toko buku saya selalu menuju ke rak buku tempat buku – buku tentang bayi dan balita. Yang saya bingungkan waktu itu sifat saya yang menjadi temperamental. Gampang marah dan cepat tersingung. Mungkin karena pengaruh perubahan hormon ibu hamil dan pengaruh bayi dikandungan.<br /><br />Saat hamil radith, saya suka sekali makan sup ikan yongkee. Setiap kali makan sup ikan itu rasanya senang dan terasa enak sekali di lidah saya. Sangat berbeda jika saya makan sup itu sekarang. Walaupun masih tetap enak, namun tidak senikmat dulu disaat saya hamil. Mungkin itulah yang disebut orang ngidam.<br /><br />Kehamilan adalah sebuah keajaiban. Rasanya aneh merasakan ada kehidupan lain di dalam tubuh kita. Merasakan bayi kita tumbuh dan melihat perut kita yang makin hari makin membuncit. Nyata sekali betapa besar kuasa Tuhan. Dan saat melahirkan menjadi moment bersejarah bagi saya dan suami. Rasa sakit yang luar biasa membuat saya lebih mengerti arti orang tua. Pasti seperti itu sakit yang dirasakan ibu saya saat melahirkan saya.<br /><br />Namun, dari banyaknya informasi yang saya dapatkan semasa kehamilan, ada yang luput dari perhatian saya. Saya tidak pernah membaca dan mencari informasi tentang cara mengejan. Saat Dokter kandungan saya menyuruh saya mengejan agar bayi saya cepat keluar, barulah saya menyadari arti pentingnya hal tersebut. Dan saya belum pernah belajar melakukannya. Akhirnya learning by doing berdasarkan instruksi dokter saya saat itu. Walaupun dokter dan suster jadi sering berteriak karena saya sering salah mengejan. Ternyata sangat penting sekali ikut senam ibu hamil. Selain melatih pernafasan disitu juga diajari cara mengejan dengan benar. Namun pada saat itu tidak ada yang menyarankan saya untuk mengikuti senam tersebut sehingga tidak terpikirkan oleh saya untuk mengikutinya.<br /><br />Alhamdullah, setelah berjuang semalaman, akhirnya anak kami lahir dengan selamat. Semua rasa sakit yang saya rasakan hilang seketika saat melihat buah hati saya. Yang ada hanya kegembiraan saat mendengar dia menangis ketika akan dibawa suster untuk dibersihkan.<br /><br />Sebelum Radith lahir, saya sudah bertekad untuk memberinya ASI. Dan setelah dia lahir saya melaksanakan tekad saya. Walaupun awalnya saya kesulitan untuk melakukannya, namun saya terus berusaha. Saya mencari informasi tentang manfaat ASI bagi bayi dan bagaimana cara mendapatkan ASI yang berkulitas di internet dan di majalah - majalah. Dari informasi yang saya peroleh saya semakin yakin bahwa ASI adalah yang terbaik bagi Bayi Kita. Dan tidak ada satu susu formula bayipun yang bisa menandinginya. Walaupun susu bayi itu telah di tambah dengan aneka nutrisi dan vitamin yang katanya serupa dengan ASI. Tapi tidak akan sama dengan ASI. Memang kita akan repot karenanya tapi itu adalah investasi jangka panjang buat masa depan anak kita.<br /><br />Menjadi ibu adalah kodrat sebagai seorang perempuan, namun untuk menjadi ibu yang baik butuh proses dan pembelajaran. Karena ternyata, membesarkan anak butuh kesabaran dan pengetahuan yang lebih. Anak adalah titipan Tuhan, dan sebagai orang tua kita berkewajiban memelihara dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang, mendidiknya agar kelak menjadi individu yang berguna bagi Agama dan sesama. </span><span style="font-family:arial;">Selamat Ulang Tahun Anakku, Doa kami selalu menyertaimu!<br /></div></span>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-67558496807854587312008-11-05T23:07:00.000-08:002008-11-06T01:56:19.641-08:00The Three Musketeers<div align="center"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/SRKZf-VupfI/AAAAAAAAADE/U-lqBemRy0Y/s1600-h/sahabat.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5265439688938661362" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 400px; CURSOR: hand; HEIGHT: 279px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/SRKZf-VupfI/AAAAAAAAADE/U-lqBemRy0Y/s400/sahabat.jpg" border="0" /></a><span style="font-size:78%;"> (Dari Ki-ka : Nita, saya,hastuti dan esha diterminal tirtonadi solo saat akan berangkat mendaki gunung sindoro)</span></div><span style="font-size:78%;"><div align="center"><br /></div></span><div align="justify"><span style="font-family:arial;">Sahabat yang baik adalah sebuah anugerah. Seperti halnya sebuah keluarga. Dengan sahabat kita bisa berbagi segala hal. Dari hal - hal kecil, sampai dengan rahasia terbesar kita sekalipun kita merasa aman untuk menceritakan kepadanya. Persahabatan yang tulus biasanya abadi. Walaupun waktu berubah, namun perasaan terhadap sahabat itu biasanya tetap sama. Sayang sekali, tidak mudah menemukan sahabat yang baik dewasa ini. Saat budaya materialistic semakin banyak dianut orang untuk menjadi pijakan hidup. Banyak orang yang mau berteman hanya karena punya kepentingan pribadi saja.<br /><br />Sahabat terbaik saya, saya temukan waktu menjalani kuliah. Saya, Nita dan Esha . Kami tidak terpisahkan waktu di kampus. Dimana ada saya, disitu ada nita dan Esha. Begitupun sebaliknya. Kami berpisah hanya jika sedang mengikuti materi kuliah yang berbeda. Karena akrabnya, oleh teman - teman kuliah, kami dijuluki The Three Musketeers. The Three Musketeers? Lumayan jugalah batin kami. Mereka kan terkenal sebagai kelompok heroik dengan semboyan yang bagus : ONE for ALL and ALL for ONE. Yah… daripada dipanggil Trio Kwek Kwek ? pikir kami.<br /><br />Kami menjalani masa kuliah selama kurang lebih lima tahun bersama sama. Saling membantu dan saling menguatkan. Sehingga bagi saya saat itu aktifitas kuliah menjadi aktifitas yang sangat menyenangkan. Seringkali kami mengobrol sampai lupa waktu. Dari obrolan tentang hal yang remeh temeh sampai hal – hal serius. Kadang itupun belum cukup. Pulang kuliah ngobrolnya kami lanjutkan lagi di rumah teman.<br /><br />Sekarang kami sudah berjauhan. Sibuk menjalani kehidupan masing - masing. Nita menetap di Jakarta, Esha tinggal di Solo, dan saya di Batam. Terakhir saya ketemu dengan Nita tahun 2004. Waktu itu saya belum menikah. Kami janjian ambil cuti bersama. Jalan - jalan ke Yogya naik kereta api. Saat itu Esha tidak bisa ikut karena sedang hamil tua. Pulangnya kami duduk – duduk dan ngobrol panjang lebar di Candi Prambanan sampai gerbang candi ditutup oleh penjaganya. Dan kami pun berlari - lari keluar dari area candi menuju ke terminal bis Kota Yogya - Solo. Sedangkan dengan Esha, setiap kali saya pulang Solo saya selalu menyempatkan untuk singgah ke rumahnya. Dan kami akan tertawa - tawa seperti masa kuliah dulu. Saya sungguh beruntung bertemu dengan mereka dalam kehidupan saya. Mereka mewarnai hari - hari saya, memeluk saya disaat saya sedih, dan selalu memberi masukan yang baik setiap kali saya membutuhkannya. </span></div>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-81145571602637675182008-11-04T19:22:00.000-08:002010-03-03T01:00:29.961-08:00Jomblo<div align="justify"><span style="font-family:arial;">Dalam beberapa edisi kompas minggu, di rubrik konsultasi psikologi asuhan Psikolog Agustine Dwiputri diulas tentang Perempuan melajang. Bahkan beliau mengulasnya sebanyak 2 kali dalam 3 minggu ini. Banyak sekali tanggapan yang beliau terima dari pembahasan edisi pertama tanggal 19 Oktober 2008 yang di beri judul Jomblo, hingga akhirnya dibuat kelanjutannya. Semua tanggapan yang beliau terima berasal dari kaum hawa dan belum ada tanggapan yang berasal dari kaum adam. Sehingga dalam rubrik tersebut lebih banyak dibahas problematika perempuan lajang.<br /><br />Memang, pada kenyataanya banyak disekitar kita, baik perempuan maupun laki laki yang secara umur sudah dianggap cukup untuk berkeluarga, namun masih belum menemukan pendamping yang tepat dalam hidupnya. Secara kuantitas lebih banyak wanita daripada laki laki yang masih melajang. Mungkin karena perbandingan laki - laki dan perempuan didunia ini lebih banyak perempuannya. Dilingkungan kerja sayapun masih banyak gadis - gadis yang masih menjomblo. Kadang saya berpikir apa kurangnya mereka. Karir ada, wajah cantik, atitude pun baik. Kenapa kok mereka belum menemukan pasangan hidup juga. Ada seorang sahabat baik saya yang sampai saat ini masih sendiri mengatakan kalau dia paling sebal jika ditanya kapan menikah. Didalam lingkungan keluarganya hanya dia seorang yang belum berumah tangga, sementara adik – adiknya yang 3 orang sudah menikah semua. Kalau ada acara kumpul keluarga tinggal dia yang selalu ditanya - tanya masalah itu. Karena merasa kurang nyaman, kadang dia malas kalau disuruh datang di acara – acara keluarganya.<br /><br />Saya maklum dengan perasaan teman tadi, kalau saya jadi dia mungkin saya juga akan merasakan hal yang sama. Stigma negative dari lingkungan yang mengharuskan perempuan menikah pada saat umurnya sudah dianggap dewasa inilah yang kadang membuat teman - teman lajang saya tertekan. Toh bukan salah mereka kalau mereka belum menemukan pendamping hidup. Mungkin jodoh mereka memang belum datang masanya.<br /><br />Setiap orang mempunyai garis hidup yang berbeda – beda. Cara kita menikmati hidup yang menentukan kebahagiaan kita. Menurut saya jomblo bukanlah aib yang harus di ratapi. Banyak hal – hal positif yang bisa dilakukan. Banyak kesenangan yang di dapat jika anda masih lajang. Anda bisa bebas bepergian kemana anda suka, dan anda lebih banyak punya waktu untuk mengurus diri sendiri. Berbeda jika sudah menikah. Waktu untuk diri sendiri semakin sedikit, karena kita telah disibukan dengan masalah anak dan keluarga.<br /><br />Saran saya untuk teman – teman yang masih melajang :</span></div><ol><li><div align="justify"><span style="font-family:Arial;">Bukalah hati anda, jangan menutup diri dan jangan biarkan masa lalu membelenggu anda, sehingga membuat hati anda </span><span style="font-family:Arial;">tertutup untuk cinta berikutnya.</span></div></li><li><div align="justify"><span style="font-family:Arial;">Perluas wawasan dengan banyak membaca sehingga pengetahuan anda bertambah.</span></div></li><li><div align="justify"><span style="font-family:Arial;">Perluas jaringan pergaulan anda dengan ikut komunitas -komunitas yang sesuai dengan minat </span><span style="font-family:Arial;">anda. Misalnya ikut kelompok back packer, komunitas pecinta lingkungan, join friendster dan lain lain </span><span style="font-family:Arial;">yang membuka peluang bertemu orang baru. Siapa tahu salah satu dari mereka bakal menjadi </span><span style="font-family:Arial;">jodoh anda.</span></div></li><li><div align="justify"><span style="font-family:Arial;">Berdoalah kepada Tuhan agar dipertemukan dengan jodoh yang terbaik untuk anda. </span></div></li></ol><p align="justify"><span style="font-family:Arial;">Segala sesuatu akan datang dengan indah pada masanya, bersabarlah, dan saya doakan agar saudara dan teman - teman perempuan saya yang masih melajang segera menemukan jodohnya. Hingga suatu saat akan saya bilang kepada mereka : Selamat datang di dunia Ibu-ibu!</span></p>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-87826208558966193722008-11-03T22:44:00.000-08:002010-03-22T19:51:44.119-07:00My Favourite Radio<div align="justify"><span style="font-family:arial;">Baru hari ini saya melihat video clip lagu Can't fight This Feeling yang dinyanyikan oleh grup band Reo Speedwagon di </span><a href="http://www.youtube.com/"><span style="font-family:arial;">http://www.youtube.com/</span></a><span style="font-family:arial;">. Jadul sekali video clipnya. Penampilan penyanyinya pun sama . Dengan rambut mereka yang kriting kriting ala richard mark, sangat aneh untuk jaman sekarang dimana rambut lurus sedang menjadi trend.<br /><br />Lagu – lagu REO speedwagon sangat populer di tahun 80 - an. Disamping Can’t fight this feeling, lagu mereka yang sangat saya sukai adalah yang berjudul In My Dream. Pertama kali saya mengenal lagu – lagu mereka dari kakak perempuan saya yang selisih umur 11 tahun dengan saya. Saat itu saya masih duduk di sekolah dasar. Sedangkan kakak saya sudah remaja. Dia suka sekali mendengarkan radio. Pada masa itu, radio favoritnya adalah radio PTPN rasitania. Salah satu nama station radio Am yang ada di Solo. Lagu- lagu yang diputar bagus - bagus. Salah satunya adalah lagu -lagu REO Speedwagon. Biasanya kakak mendengarkan radio saat dia menyetrika, atau saat sedang duduk -duduk di beranda depan rumah.<br /><br />Kebiasaan kakak saya mendengarkan radio menular ke saya. Malah saya lebih parah lagi. Dulu waktu masih dikampung halaman saya, saat saya masih sekolah, segala aktifitas saya tidak pernah jauh dari benda yang ditemukan oleh Guglemo Marconi itu. Apalagi kalau hari libur sekolah. Dari saya bangun tidur sampai saya berangkat tidur, pesawat radio selalu ada disamping saya. Saya sudah terbiasa belajar sambil mendengarkan radio. Dulu station favorit saya bernama Radio SAS FM, singkatan dari Sasana Adi Suara. Kantornya ada di sekitar Solo Baru. Penyiar favorit saya mempunyai nama udara Herman Jambujay. Nama yang aneh ditelinga saya. Herman Jambujay memiliki suara yang bagus, orangnya kocak, dan kalau dilihat dari candaanya, menggambarkan sosok yang smart. Setiap bertugas dia memutarkan lagu – lagu yang pas dengan selera saya.<br /><br />Sampai Sekarangpun saya masih suka mendengarkan radio. Walaupun intensitasnya tidak seperti dulu. Chanel Radio pilihan saya sekarang adalah Gold 90.5 FM dan Class 95 FM. Kedua station radio tersebut bernaung dibawah bendera Mediacorp Singapore. Saya suka channel itu karena lagu - lagu yang diputar adalah lagu lagu era 60 - 80 an, disamping itu jeda iklannya juga sedikit jadi enak mendengarkannya. Biasanya sambil menidurkan anak saya, saya menyetel radio tersebut. Bagi saya mendengarkan radio mempunyai kenikmatan tersendiri. kita tidak tahu lagu apa yang akan diputar selanjutnya. Jadi kalau kebetulan lagu favorit saya yang diputar saya seperti mendapat hadiah. Kadang saya bertanya, apakah kebiasaan saya ini juga akan menurun ke anak saya kelak. Yah.... Wallohu Alam.</span></div>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-6368974880627805162008-10-19T22:04:00.000-07:002008-11-10T22:18:06.963-08:00Jombong... Oh.. Jombong<div align="justify"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259119402513697202" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/SPwlO4oxibI/AAAAAAAAACw/NOK6f3mKgaw/s400/rose.jpg" border="0" /><span style="font-family:arial;">Bagi saya, mawar adalah bunganya bunga. Bunga mawar begitu indah di mata saya. Saya merasa senang setiap kali memandangnya. Apalagi mencium aromanya, mengingatkan saya pada masa di saat saya menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di semester akhir saya dulu.<br /><br />Saya mengikuti program KKN yang diwajibkan oleh kampus saya, di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 1998. Pada saat itu nilai KKN menjadi salah satu nilai pokok syarat kelulusan untuk mendapat gelar sarjana. Lokasi KKN ditentukan oleh pihak universitas. Beberapa teman saya bilang kalau kita mau dapat tempat lokasi KKN yang enak dalam artian dekat dengan kota dan bukan desa yang terpencil kita harus meloby ke pihak tata usaha universitas. "Wah.. itu namanya KKN diatas KKN dong...” kata saya. “ Yah.. namanya usaha” ujar teman saya membela diri.<br /><br />Begitulah, mungkin karena saya termasuk diantara mahasiswa yang “tidak berusaha” saya mendapat lokasi KKN yang sangat jauh dari kota. Desa Jombong namanya, ia masuk wilayah kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali. Sebuah desa yang terletak dilereng gunung Merbabu. Kami satu kelompok terdiri dari 6 orang mahasiswa, yang berasal dari fakultas yang berbeda – beda. 3 laki – laki dan 3 perempuan. Ada yang dari kedokteran, FISIP, FKIP, Pertanian, dan sastra. Saya sendiri dari jurusan ekonomi.<br /><br />Pertama kali kami meninjau lokasi KKN, kami kesulitan menemukan desa tersebut. Sempat kami nyasar beberapa kali. Herannya setiap kami bertanya kepada penduduk setempat kemana arah ke desa jombong mereka selalu bilang “ Oh.. desa jombong ya dik. Itu sudah dekat kok. Dibalik desa sebelah..” . Tapi setelah kami cari ternyata masih jauh lagi. Teman saya bilang mungkin bagi penduduk yang kami tanya tadi dekat itu sama dengan satu lompatan kaki jin, makanya buat kita jauh. Saya tertawa mendengarnya. Pada akhirnya kami sampai juga di desa tersebut.<br /><br />Desa Jombong memiliki pemandangan yang sangat indah. Apa lagi saat matahari terbenam. Puncak merbabu tampak begitu dekat. Kebun - kebun penduduk banyak ditanami pohon mawar. Mayoritas penduduk desa Jombong adalah petani tembakau dengan tingkat pendidikan yang masih rendah. Selama kami menjalani program KKN, kami tinggal dirumah bapak sekretaris desa Jombong. Pak Sekdes mempunyai dua orang istri. Istri tua tinggal dirumah yang terletak didepan, sedang istri mudanya tinggal dirumah belakang. Jarak rumah depan dengan rumah belakang dipisahkan oleh halaman yang dijadikan sebagai tempat jemuran. Saya tidak tahu apa resep pak Sekdes sehingga kedua istrinya bisa rukun seperti itu.<br /><br />Kami berenam tidur dirumah istri tua. Sedangkan untuk makan, kami makan di tempat istri muda. Karena beliaulah yang memasak makanan kami. Hampir setiap pagi setelah sholat subuh, saya dan teman – teman wanita jalan - jalan pagi menikmati indahnya pemandangan dijombong. Hembusan angin yang membawa aroma mawar dari kebun – kebun penduduk, dan sejuknya embun pagi terasa sangat menenangkan. Pernah waktu jalan pagi pertama kami, kami kesenangan melihat banyaknya bunga mawar yang bemekaran di kebun. Dengan antusias kami memetik bunga mawar itu. Kami taruh dalam gelas yang diisi air untuk menghias ruangan kami. Baru siangnya kami tahu, teryata bunga mawar itu ditanam bukan untuk hiasan seperti biasanya dirumah kami sendiri, namun dijual oleh ibu sekdes ke pasar sebagai bunga tabur. Kami merasa sangat bersalah waktu mengetahuinya, dan kami tidak lagi memetik mawar – mawar itu hanya sekedar menikmati aroma dan keindahannya saja.<br /><br />Selama satu bulan menjalani masa KKN kami merasa betah. Kami mengisi program KKN kami dengan program – program pengabdian masyarakat antara lain : Posyandu lansia, Posyandu Balita, Penyuluhan kesehatan, Pendataan penduduk dan Bazar murah. Khusus untuk program penyuluhan, kegiatan dilakukan diwaktu malam hari sekitar jam 19.00. karena siang hari penduduk sibuk berladang. Kami harus berjalan kaki malam - malam untuk menuju dusun - dusun yang terletak di wilayah desa jombong. Dusun satu dengan dusun lainnya letaknya saling berjauhan dan dipisahkan oleh ladang penduduk. Pada waktu itu kami agak takut juga berjalan di keremangan malam, tanpa ada penerangan lampu jalan. Hanya cahaya bintang dan lampu senter yang menerangi perjalanan kami. Kadang – kadang sayup - sayup terdengar suara aneh seperti suara gamelan atau musik. Saya pikir mungkin itu suara – suara yang berasal dari desa lain yang terpantul oleh alam pegunungan sehingga suaranya bisa jadi aneh seperti itu. Namun kami senang dengan kegiatan tersebut, karena penduduk menyambut kami dengan ramah, dan antusias bertanya kepada kami hal - hal yang mereka ingin tahu. Apabila tidak ada jadwal penyuluhan biasanya kami duduk diatas dipan besar sambil membantu ibu sekdes memisahkan bunga cengkeh yang baru dipetik dari kebun belakang dari gagangnya. Baru kali itu saya melihat bunga cengkeh segar. Harum sekali baunya. Kadang kami melihat Bapak - bapak yang sedang mengiris tembakau hasil panen mereka untuk di jemur esok hari.<br /><br />Masa KKN selama satu bulan itu sangat membekas di hati saya dan teman teman. Namun setelah angkatan saya program KKN dihentikan. Padahal banyak manfaat yang kami peroleh dari program tersebut. Dan dari program itulah saya bisa sampai di desa Jombong. Hingga sekarang saya masih rindu dengan suasana desa itu. Ingin suatu saat saya bisa mengunjungi desa itu kembali. Sekedar untuk bersilaturahmi dan mencium harum mawarnya. (*)</span></div>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-82458551561345372042008-10-16T23:50:00.000-07:002008-10-17T19:42:12.907-07:00Full Time Mother Vs Working MotherDisuatu pagi, disaat saya harus berangkat kerja, langkah saya tertahan oleh anak saya yang menangis meraung raung minta ikut. ” Itut unda….. Itut unda…” katanya dengan bahasa yang masih cadel sambil menjulurkan tangan minta digendong. Berat hati saya meninggalkan dia, namun tidak mungkin bagi saya tidak masuk kerja pada hari itu, akhirnya saya gendong dia dan kami memutari kompleks perumahan sambil naik motor. Saat duduk di motor, dia peluk saya dan tidak mau duduk sendiri seperti biasanya ketika kami sedang jalan-jalan. Setelah sampai didepan rumah kami, saya serahkan anak saya ke pengasuhnya. Kembali anak saya menangis minta ikut. Bahkan lebih nyaring dari sebelumnya. Namun saya harus berangkat kerja, dengan rasa sedih saya meninggalkan dia yang masih menangis sambil memanggil nama saya.<br /><br />Sepanjang perjalanan ke kantor pikiran saya masih tertuju pada anak saya. Seandainya saja saya seorang ibu rumah tangga biasa yang tidak bekerja, tentu saya bisa menemaninya sepanjang hari. Mungkin saat ini, hal itulah yang diinginkan anak saya. Teringat saya dengan seorang karib saya, yang akhirnya memutuskan resign dari tempat kerjanya sebagai Staff Accounting di sebuah hotel di kota solo, karena tidak sanggup berpisah dengan anaknya untuk bekerja. Di tempat kerjanya, teman saya ini selalu membayangkan dan mengkhawatirkan anaknya. Setiap saat dia sibuk menelpon menanyakan keadaan anaknya. Bagaimana makan anaknya, tidurnya, dan sebagainya. Hingga akhirnya dia memutuskan memilih menjadi seorang full time mother, menjadi ibu rumah tangga saja dan tidak bekerja. Baginya, lebih baik dia mengajukan surat pengunduran diri karena dia merasa sudah tidak bisa lagi berkonsentrasi saat harus menyelesaikan pekerjaan- pekerjaan kantor.<br /><br />Namun untuk sekarang ini belum saatnya bagi saya untuk mengikuti jejak langkah dia. Menjadi seorang Full time mother. Tingginya biaya hidup, dan makin banyaknya kebutuhan rumah tangga menjadi dasar pertimbangan saya. Selain itu, selagi Tuhan masih memberi peluang dan membuka kesempatan kepada saya untuk membantu suami mencari nafkah, kenapa saya sia – siakan. Yang jelas semuanya saya lakukan demi keluarga. Demi anak saya.<br /><br />Menjadi seorang full time mother ataupun working mother adalah sebuah pilihan. Keduanya sama - sama mulia. Masing – masing mempunyai konsekwensi tersendiri. Yang jelas, apapun pilihan kita, kita harus selalu berusaha memperluas cakrawala berpikir, mencari informasi dan ilmu sebanyak – banyaknya, agar kita bisa mencapai tujuan akhir kita, menjadi ibu yang baik.Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-63711702951256933012008-10-16T19:59:00.000-07:002008-10-17T02:07:51.061-07:00Dengan Menyebut Nama Allah<span style="font-family:arial;"><em><strong></strong></em></span><br /><em><span style="color:#003300;"><span style="font-family:arial;"><strong>Dengan Menyebut Nama Allah</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Jalani Hidupmu </strong></span></span></em><br /><em><span style="color:#003300;"><span style="font-family:arial;"><strong>Yakinkan Niatmu</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Jangan Pernah Ragu</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong></strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Dengan Menyebut Nama Allah</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Bulatkan Tekadmu</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Menempuh Nasibmu</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Kemanapun Menuju</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong></strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Serahkanlah Hidup Dan Matimu</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Serahkan Pada Allah Semata</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Serahkan Duka Gembiramu</strong></span><br /><span style="font-family:arial;"><strong>Agar Damai Senantiasa......... Hidupmu</strong></span><br /><strong><span style="font-family:Arial;"></span></strong><br /><strong><span style="font-family:Arial;">( Lirik lagu karya Dwiki Darmawan )</span></strong></span></em>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6685042845059186958.post-4770236863511051242008-10-12T22:56:00.000-07:002008-11-10T22:19:37.393-08:00Berpikir Positif<a href="http://4.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/SP2TRPmctPI/AAAAAAAAAC4/qYlK9qYWOqg/s1600-h/positive.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259521864293463282" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://4.bp.blogspot.com/_PPtb7VtfmD0/SP2TRPmctPI/AAAAAAAAAC4/qYlK9qYWOqg/s400/positive.jpg" border="0" /></a><span style="font-family:georgia;"><span style="font-family:arial;"><em><strong>menarilah dan terus tertawa<br />walau dunia tak seindah surga<br />bersukurlah pada yang kuasa<br />cinta kita di dunia ......... Selamanya<br /></strong></em></span><br /></span><span style="font-family:arial;">Bait diatas adalah bagian dari lagu theme song film Laskar pelangi yang dinyanyikan oleh Group Band Nidji. Saat ini Filmnya sedang di putar di bioskop – bioskop seluruh Indonesia. Sebuah film yang penuh inspirasi.<br /><br />Memang, dunia tidak seindah surga, dan hidup tidak selalu indah. Saat roda kehidupan sedang bergulir diatas dan kebahagian sedang meliputi hati kita, kadang kita lupa diri. Namun pada saat roda kehidupan sedang bergulir ke bawah kita meratap – ratap, dan kita merasa sebagai orang yang paling malang didunia. Begitulah manusia… tempat khilaf dan lupa.<br /><br />Bagaimanapun selama kita masih bernafas, roda kehidupan akan selalu berputar. Tangis dan tawa akan datang silih berganti, karena hidup selalu berubah. Saat kesenangan datang kita harus belajar bersyukur atas anugerah yang maha kuasa, dan saat kesedihan datang, semestinya kita harus belajar berpikir positif . Mungkin Tuhan sedang menegur kita, karena Dia sayang kita. Agar kita bisa memperbaiki diri dan merenungi hidup yang telah kita lalui. Sehingga kita tidak menjadi manusia yang jumawa, dan mau belajar dan terus belajar. Agar kedepan kita bisa lebih baik dalam menjalani peran kita sebagai hambaNya.</span>Bundaradithhttp://www.blogger.com/profile/01453210739322061490noreply@blogger.com0