Kamis, 17 November 2011

Stupid Story

Pernahkah anda mengalami kisah yang membuat ada malu? teman akrab saya menyebutnya dengan kisah Botol alias bodoh dan tolol, alias embarassing story alias stupid story. Yang kalau kita ingat kejadian itu kadang membuat kita tertawa sendiri. Saya pernah mengalaminya. Waktu itu saya masih tinggal dengan kakak di wilayah bengkong, mungkin sekitar tahun 2002 ( Waks.. udah 9 tahun juga... feel very Old now.. ), begini ceritanya..

Sore itu saya baru pulang dari tempat kerja saya di daerah jodoh. Saat saya keluar langit sudah menghitam karena mendung. Saya bergegas ke tepi jalan besar untuk mencari taxi yang menuju kearah bengkong. Pada tahun itu taxi masih jarang yang beroperasi, angkutan umum seperti carry atau metrotrans belum ada. Taxi jurusan ini pun banyak yang sudah jelek namun masih beroperasi. Taxinya juga bukan taxi yang menggunakan argometer sebagai dasar pengenaan biaya, tapi taxi yang penumpangnya beramai ramai atau disebut taxi ketengan. Biaya untuk menempuh jarak dari jodoh ke bengkong waktu itu masih Rp. 3000,- untuk sekali jalan.

Akhirnya setelah menunggu agak lama , lewatlah taxi jurusab bengkong. Segera saya stop. Waktu itu hujan sudah mulai turun. Saya langsung masuk ke dalam taxi dan mendapat tempat duduk paling depan disamping pak supir. Saat saya sudah didalam Saya liat sopir taxi nya masih muda, berambut agak gondrong, dan dibelakang ada beberapa penumpang, laki laki semua. Hati saya jadi gelisah. Langsung terbayang dibenak saya beberapa kejadian buruk didalam taxi yang beberapa kali terjadi di batam yang sempat saya baca di koran. Iih.. ngeriii...

Dalam perjalanan pulang Hujan turun semakin deras. Saya lirik tukang taksinya sembari menyelidik. Dari penampilannya memang menimbulkan kecurigaan, dia memakai anting. saya intip penumpang yang duduk di belakang melalui kaca spion. Waduh... semuanya muda muda dan sepertinya bukan orang kantoran. Saya jadi tambah was was dan gelisah. Mata saya menyapu ke seluruh kondisi taksi. Taksi itu memang sudah jelek. Jok nya sudah rusak dan pintu samping kiri jendelanya sudah rusak tidak bisa dinaik atau turunkan lagi. Bagaimana ini.. batin saya dalam hati. Saya coba buka pintu sebelah kiri, untung masih bisa dibuka walau mobil dalam kondisi berjalan. Saya terus berpikir mencari alternatif penyelamatan diri jika mereka ini bukan orang baik-baik. Dan pilihan terakhir adalah lompat dari taksi ini apabila ada bahaya.

Tiba tiba, saat berada disekitaran batu ampar di jalan yang sepi, Tukang taxi itu berhenti. Dia mengeluarkan kain dan bungkusan berisi serbuk putih. Saya langsung curiga. Terbayang dalam pikiran saya itu adalah serbuk bius. Bagaimana kalo itu benar obat bius?? Aduh bagaimana ini ?? pikir saya dalam hati.. Tanpa bicara tukang taxi itu menaruh serbuk putih itu ke kain. Dan Saat itu juga saya langsung membuka pintu taxi, dan meloncat keluar. Badan saya langsung basah kuyup terkena siraman hujan. Saat saya berada diluar taxi, saya liat tukang taxi itu melap kaca mobil depannya dengan kain lap yang dikasih serbuk putih tadi. Dan dengan heran dia bertanya kepada saya " Lho mba.. kenapa keluar??" , Saya liat kaca mobil bekas lap kain tadi berbuih seperti buih serbuk pembersih. Yakinlah saya bahwa itu bukan obat bius tapi pembersih kaca. Memang, wiper taxi itu sudah tidak berfungsi lagi. kaca depan mobil menjadi buram karena rembesan embun dari hujan deras, sehingga sopir itu harus membersihkannya dengan cara mengelap kaca itu menggunakan kain agar penglihatan kedepan lebih terang. Melihat keadaan aman Langsung saya jawab ke tukang taxi, " Ga Ada apa apa mas..." dan, dengan menebalkan muka sambil menahan malu saya masuk kembali kedalam taxi lagi dengan tubuh basah kuyup. Saya tidak punya alternatif untuk ganti taxi, ditempat taxi itu berhenti sangat susah mendapatkan taxi yang lain, sementara tujuan saya masih jauh, dan hujan diluar masih sangat deras. Wah saya berdosa telah berprasangka buruk kepada supir taxi. Sopir taxi itu tidak bertanya apa apa lagi , dan saya tidak peduli dengan apa yang dipikirkannya, yang penting saya selamat. Sampai di tujuan saya , saya langsung kasih ongkos ke tukang taxi dan bergegas setengah berlari menuju rumah saya sambil berucap Alhamdulillah.

Mungkin saya terlalu paranoid, dan terlalu banyak menonton film - film action holywood. Tapi saya rasa mencurigai seseorang atau sesuatu yang aneh itu perlu, dan mendengarkan insting kita juga penting. Karena seperti kata bang napi.. kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi juga karena ada kesempatan. So.. Waspadalah... Waspadalah !!

Tidak ada komentar: