Kamis, 01 Desember 2011

Never Give Up On Your Dreams

Anda percaya bahwa keberhasilan bisa berawal dari mimpi?? Saya percaya. Semua kecanggihan teknologi saat ini, semua berasal dari mimpi dan imaginasi para kreatornya. Para motivator ulung senantiasa menggembar - gemborkan tentang pentingnya mimpi dalam keberhasilan seseorang. Everything begin from a dream, katanya.

Saya bukan seorang motivator, saya hanya ingin berbagi tentang pengalaman saya sehingga saya yakin akan kekuatan mimpi / keinginan. Berawal saat kantor saya mengadakan semacam seminar motivasi dan pengembangan diri untuk karyawannya di akhir tahun 2009 kemarin. Saat Session terakhir pembicara mengajak peserta untuk diam, sambil memejamkan mata dan membayangkan benda atau keinginan terbesar, yang ingin kita wujudkan tahun depan. Saat yang terbayang dalam imajinasi saya adalah sebuah mobil. Yaa.. saya ingin membeli sebuah mobil tahun depan, itu keinginan saya.

Padahal saat itu kami tidak mempunyai tabungan yang cukup untuk membeli sebuah mobil. Namun keinginan mempunyai mobil sangat kuat. Kamipun mulai menabung untuk tujuan ini. Sedikit demi sedikit. Alhamdullilah di tahun itu rejeki kami lumayan. Suami saya menang lomba menulis beberapa kali di tingkat nasional. Dan hadiahnya cukup lumayan untuk menambah tabungan. Pada akhir puasa tahun kemarin kebetulan sekali kakak saya mau menjual mobilnya karena ingin ganti dengan mobil yang lebih bagus.

Akhirnya, saya membuat negoisasi dengan kakak untuk menjual mobil itu dengan bugjet saya tanpa merugikan dia. Dengan mengambil tabungan kami yang terkumpul, kami bisa membayar mobil dengan cash, dan mobil itu menjadi milik kami. Saya masih kagum bagaimana itu terjadi. Padahal di awal tahun saya tidak punya uang sama sekali. dan kalau dihitung hitung secara matematika dengan menyisihkan sekian persen dari pendapatan kami juga belum cukup untuk membeli mobil di akhir tahun. Saya mempelajari satu hal dari kejadian tersebut, saat kita menginginkan sesuatu dengan sangat, secara otomatis semua upaya kita akan fokus ke arah tersebut, baik usaha kita dalam hal upaya mencari rejeki, maupun usaha dalam bentuk doa. Dan Tuhan mengabulkan doa umatnya yang meminta dengan sungguh sungguh.

Hal ini juga terjadi dengan teman akrab saya, saat kami baru lulus dan mulai kerja, teman saya cerita tentang mimpi dan keinginannya melalui surat suratnya( waktu itu karena berpisah pulau kami rajin berkirim kabar melalui surat ), bahwa suatu saat nanti dia ingin kerja dikawasan sudirman ( kawasan perkantoran elit di jakarta ), selalu rapi dan wangi, dan bisa traveling keliling dunia. Dan sekarang mimpi itu sudah menjadi kenyataan. Dia berkantor di tempat elit, dengan posisi yang sudah bagus, dan sekarang dia sering bepergian keluar negeri untuk urusan bisnis dikantornya. Dan saya yakin dia mendapatkan itu dengan kerja keras dan loyalitas yang tinggi. Jatuh bangun menghadapi kerasnya persaingan kerja di jakarta, dan tetap bertahan walaupun saat itu perusahaan mengalami pasang surut karena krisis. Dan dia berhasil mewujudkan mimpinya.

Jadi, jangan pernah takut bermimpi, dengan mimpi kita akan menjadi pribadi yang lebih hidup, lebih kreatif dan lebih tangguh. Dan saat kita sudah menemukan mimpi kita, pupuk dan peliharalah, dengan kerja keras dan doa, Insya Alloh kelak mimpi kita akan menjadi kenyataan.

Kamis, 17 November 2011

Stupid Story

Pernahkah anda mengalami kisah yang membuat ada malu? teman akrab saya menyebutnya dengan kisah Botol alias bodoh dan tolol, alias embarassing story alias stupid story. Yang kalau kita ingat kejadian itu kadang membuat kita tertawa sendiri. Saya pernah mengalaminya. Waktu itu saya masih tinggal dengan kakak di wilayah bengkong, mungkin sekitar tahun 2002 ( Waks.. udah 9 tahun juga... feel very Old now.. ), begini ceritanya..

Sore itu saya baru pulang dari tempat kerja saya di daerah jodoh. Saat saya keluar langit sudah menghitam karena mendung. Saya bergegas ke tepi jalan besar untuk mencari taxi yang menuju kearah bengkong. Pada tahun itu taxi masih jarang yang beroperasi, angkutan umum seperti carry atau metrotrans belum ada. Taxi jurusan ini pun banyak yang sudah jelek namun masih beroperasi. Taxinya juga bukan taxi yang menggunakan argometer sebagai dasar pengenaan biaya, tapi taxi yang penumpangnya beramai ramai atau disebut taxi ketengan. Biaya untuk menempuh jarak dari jodoh ke bengkong waktu itu masih Rp. 3000,- untuk sekali jalan.

Akhirnya setelah menunggu agak lama , lewatlah taxi jurusab bengkong. Segera saya stop. Waktu itu hujan sudah mulai turun. Saya langsung masuk ke dalam taxi dan mendapat tempat duduk paling depan disamping pak supir. Saat saya sudah didalam Saya liat sopir taxi nya masih muda, berambut agak gondrong, dan dibelakang ada beberapa penumpang, laki laki semua. Hati saya jadi gelisah. Langsung terbayang dibenak saya beberapa kejadian buruk didalam taxi yang beberapa kali terjadi di batam yang sempat saya baca di koran. Iih.. ngeriii...

Dalam perjalanan pulang Hujan turun semakin deras. Saya lirik tukang taksinya sembari menyelidik. Dari penampilannya memang menimbulkan kecurigaan, dia memakai anting. saya intip penumpang yang duduk di belakang melalui kaca spion. Waduh... semuanya muda muda dan sepertinya bukan orang kantoran. Saya jadi tambah was was dan gelisah. Mata saya menyapu ke seluruh kondisi taksi. Taksi itu memang sudah jelek. Jok nya sudah rusak dan pintu samping kiri jendelanya sudah rusak tidak bisa dinaik atau turunkan lagi. Bagaimana ini.. batin saya dalam hati. Saya coba buka pintu sebelah kiri, untung masih bisa dibuka walau mobil dalam kondisi berjalan. Saya terus berpikir mencari alternatif penyelamatan diri jika mereka ini bukan orang baik-baik. Dan pilihan terakhir adalah lompat dari taksi ini apabila ada bahaya.

Tiba tiba, saat berada disekitaran batu ampar di jalan yang sepi, Tukang taxi itu berhenti. Dia mengeluarkan kain dan bungkusan berisi serbuk putih. Saya langsung curiga. Terbayang dalam pikiran saya itu adalah serbuk bius. Bagaimana kalo itu benar obat bius?? Aduh bagaimana ini ?? pikir saya dalam hati.. Tanpa bicara tukang taxi itu menaruh serbuk putih itu ke kain. Dan Saat itu juga saya langsung membuka pintu taxi, dan meloncat keluar. Badan saya langsung basah kuyup terkena siraman hujan. Saat saya berada diluar taxi, saya liat tukang taxi itu melap kaca mobil depannya dengan kain lap yang dikasih serbuk putih tadi. Dan dengan heran dia bertanya kepada saya " Lho mba.. kenapa keluar??" , Saya liat kaca mobil bekas lap kain tadi berbuih seperti buih serbuk pembersih. Yakinlah saya bahwa itu bukan obat bius tapi pembersih kaca. Memang, wiper taxi itu sudah tidak berfungsi lagi. kaca depan mobil menjadi buram karena rembesan embun dari hujan deras, sehingga sopir itu harus membersihkannya dengan cara mengelap kaca itu menggunakan kain agar penglihatan kedepan lebih terang. Melihat keadaan aman Langsung saya jawab ke tukang taxi, " Ga Ada apa apa mas..." dan, dengan menebalkan muka sambil menahan malu saya masuk kembali kedalam taxi lagi dengan tubuh basah kuyup. Saya tidak punya alternatif untuk ganti taxi, ditempat taxi itu berhenti sangat susah mendapatkan taxi yang lain, sementara tujuan saya masih jauh, dan hujan diluar masih sangat deras. Wah saya berdosa telah berprasangka buruk kepada supir taxi. Sopir taxi itu tidak bertanya apa apa lagi , dan saya tidak peduli dengan apa yang dipikirkannya, yang penting saya selamat. Sampai di tujuan saya , saya langsung kasih ongkos ke tukang taxi dan bergegas setengah berlari menuju rumah saya sambil berucap Alhamdulillah.

Mungkin saya terlalu paranoid, dan terlalu banyak menonton film - film action holywood. Tapi saya rasa mencurigai seseorang atau sesuatu yang aneh itu perlu, dan mendengarkan insting kita juga penting. Karena seperti kata bang napi.. kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi juga karena ada kesempatan. So.. Waspadalah... Waspadalah !!

Selasa, 15 November 2011

Buah Mangga " Kiriman " Ayah

Pohon mangga itu ditanam ayahku saat aku masih duduk di pertengahan bangku kuliah. Ditanam di belakang sumur kerek yang sekarang sudah berubah menjadi sumur pompa listrik. Setiap hari ayahku merawat mangga itu dengan sabar. Ditaruhnya kayu kecil untuk menyangga batang pohonnya yang masih rapuh.

Dulu aku tak pernah memperhatikan pohon mangga itu. Pohon itu tumbuh begitu lambat. Kadang daun daunnya berwarna putih diserang penyakit tanaman. Ayahku selalu sabar mengurusnya, menyirami dan memetik daun daunnya yang rusak diserang hama.

Saat aku lulus kuliah dan memutuskan untuk merantau ke luar jawa, kuingat ayahku melepas anak bungsunya ini dengan berat. Namun seperti biasa, Ayah tak pernah melarang sesuatu yang sudah jadi keinginanku. Saat itu aku tidak bisa merasakannya. Semangat muda dengan rasa optimis yang meledak ledak membuat aku tidak bisa membaca arti dibalik raut wajah ayahku.

Setahun aku dirantau, ayah jatuh sakit. Saat aku pulang kerumah dan menjenguknya aku sudah mendapati ayah yang sudah tidak sadarkan diri, dan tidak bisa berbicara lagi. Hatiku begitu hancur melihatnya, ketika aku menggenggam tangannya dan membisikkan padanya bahwa aku sudah datang, aku merasa ayah meremas tanganku. Menandakan bahwa beliau tahu kehadiranku. Beberapa hari setelah itu ayahku meninggal. Saat itulah aku merasakan kepedihan yang luar biasa ditinggal ayahku, rasa penyesalan yang sangat mendalam karena aku merasa belum membahagiakan beliau dan belum bisa membelikan beliau apa yang beliau suka.

Sepeninggal beliau aku kembali merantau, dan melanjutkan hidupku disini. Dan pohon mangga peninggalan ayahku terus tumbuh subur dan berbuah lebat. Saat aku pulang kerumah untuk menengok ibu sakit, kulihat pohon mangga itu sudah banyak sekali buahnya. Buah yang besar besar tumbuh menggantung di setiap rantingnya. Namun aku belum berkesempatan untuk mencicipinya.

Hingga beberapa hari kemarin saat Kakakku mengirimkan mangga itu via kargo, kakakku mengirimkan mangga itu karena mengetahui aku sedang hamil anak kedua. Aku sangat senang sekali menerima kiriman itu. Saat aku kupas dan aku makan, rasanya begitu manis, serasa kasih sayang ayahku mengalir dalam setiap gigitannya. Dan itu membuatku sendu.


Memang, ayah telah pergi, namun kasih sayangnya masih bisa aku rasakan dari buah mangga yang ditanamnya bertahun yang lalu. Terima Kasih ayah atas buah mangganya, Semoga engkau tahu ku selalu merindukanmu.


Note :
Seandainya setiap orang menanam 1 buah pohon saja, betapa beruntungnya anak cucu kita nanti. Bayangkan bumi yang hijau, Udara, tanah dan kandungan air di bumi yang terjaga dan pemanasan global bisa teredam. Bumi kita akan menjadi lebih bersahabat.
Let' s GO GREEN.

Jumat, 28 Januari 2011

A Walk To Remember

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan di mana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama: Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman, dan Spirit. Dan, kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara. Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi, empat bola lainnya "Keluarga, Kesehatan, Teman, dan Spirit" terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita istimewa.

Jangan tetapkan tujuan dan sasaran kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya kita yang mengerti dan dapat merasa "apa yang terbaik untuk kita"

Jangan biarkan hidup kita terpuruk di masa lampau atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.

Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh yang mengikat kita satu sama lain.

Jangan sekali-kali menilai kecantikan dan keindahan dari bentuk luarnya. Karena, kecantikan sejati ada di balik bentuk, kulit, dan warna. Bahwa makna lebih bernilai ketimbang gaya. Dan substansi lebih penting ketimbang penampilan.

Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.

Jangan berusaha untuk mengunci cinta memasuki hidupmu dengan berkata: "Tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya. Cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin. Dan, cara terbaik agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya "sayap"

Janganlah berlari, meskipun hidup tampak sangat cepat, sehingga kita lupa darimana kita berasal dan juga lupa sedang menuju kemana kita.

Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

Jangan takut untuk belajar sesuatu, ilmu pengetahuan adalah harta yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani.

Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembrono. Karena keduanya tidak mungkin kita ulang kembali jika telah lewat.

Hidup bukan pacuan melainkan suatu perjalanan di mana setiap tahap sepanjang jalannya harus dinikmati. Dan akhirnya;MASA LALU adalah SEJARAH, MASA DEPAN merupakan MISTERI, dan SAAT INI adalah KARUNIA. Itulah kenapa dalam Bahasa Inggris saat ini disebut: "Present" . ***


( Salah satu tulisan ex pacar, yang menjadi salah satu pertimbangan saya menerimanya menjadi suami. Hope we will be together till death do us apart )